Gereja Ganjuran: Inkulturasi Budaya Jawa dalam Iman Kristiani
Contents
Gereja Ganjuran atau Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus merupakan salah satu tempat ibadah umat Katolik di selatan Yogyakarta. Dengan halamannya yang luas dan lingkungan yang asri membuat doa semakin khusyuk dan syahdu ketika di malam hari. Sobat Damai, terutama kaum muda Katolik mungkin pernah mengunjunginya? Ya, benar! Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus berlokasi di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gereja ini tidak hanya menjadi tempat untuk melakukan ibadah Ekaristi secara reguler saja. Namun, banyak juga umat yang mengunjungi gereja ini di luar jam ibadah reguler untuk berdoa dan menikmati keheningan di sini. Sebelum kita bercerita lebih jauh tentang gereja ini, yuk kita simak terlebih dahulu sejarah berdirinya gereja ini supaya lebih kenal dan pengetahuanmu bisa bertambah!
Gereja Ganjuran: Sejarah dan Perkembangan
Keluarga Schmutzer memprakarsai berdirinya Gereja HKTY Ganjuran yang merupakan gereja Katolik pertama di Kabupaten Bantul. Kebutuhan akan tempat ibadah bagi para karyawan pabrik gula dan masyarakat di sekitar mendorong Schmutzer untuk membangun sebuah gereja. Schmutzer adalah seorang Belanda yang jatuh cinta terhadap budaya Jawa. Beliau meminta izin terlebih dahulu kepada Tahta Suci untuk membangun sebuah gereja dengan corak Jawa. Tahta Suci hanya memberikan izin untuk patung Altar Jawa dan patung Hati Kudus. Namun, untuk bangunan gereja masih menggunakan gaya bangunan Belanda.
Terdapat relief pada altar yang menggambarkan pepohonan, bunga-bunga, tiga burung pemakan bangkai dan dua rusa yang sedang minum dari sumber air yang memancarkan tujuh aliran air. Selain itu, ada juga dua buah patung malaikat dengan corak jawa dalam posisi menyembah. Terdapat dua buah relief di kanan dan kiri gereja dengan bentuk relief Hati Kudus Yesus dan relief Ibu Maria. Relief Hati Kudus Yesus menggambarkan Raja Jawa yang bertahta di singgasana, sedangkan Relief Ibu Maria digambarkan sebagai Ratu Jawa yang sedang menggendong bayi Yesus yang masih kecil. Sejarah lebih lengkap mengenai perkembangan gereja dapat juga diakses melalui website Gereja Ganjuran.
Berdoa dalam Keheningan
Gereja ini menyelenggarakan ekaristi harian juga mingguan. Sobat Damai dapat memilih hari Sabtu atau Minggu untuk perayaan ekaristi. Baik di hari Sabtu atau Minggu, sama-sama terdapat dua sesi perayaan ekaristi. Untuk perayaan ekaristi harian jadwalnya setiap hari pukul 05.30 WIB. Sobat Damai juga dapat berkunjung di luar jam perayaan ekaristi untuk berdoa di halaman gereja atau di bagian candi. Biasanya, ketika weekend akan lebih ramai karena umat yang datang bisa dari berbagai daerah. Di sini pun menyelenggarakan perayaan ekaristi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
BACA JUGA : You Only Live Once atau Harus Berhemat?
Saya sendiri lebih menyukai pergi di malam hari karena membuat suasana menjadi lebih tenang. Biasanya, saya sering pergi ke sini saat terdapat waktu luang karena jaraknya yang cukup jauh. Namun, tidak jarang saat saya memerlukan saat doa dengan intensi khusus seperti saat akan sidang skripsi maka saya akan meluangkan waktu ke sana.
Wisata Rohani
Selain berdoa, saya juga merenung sambil duduk di bawah pohon. Saya merasa duduk di halaman gereja ini rasanya seperti menenangkan. Manusia pasti memiliki banyak persoalan hidup sepanjang hidupnya. Saya memberikan saran kepada Sobat Damai bisa mengunjungi gereja ini. Tidak usah terburu-buru pergi setelah berdoa. Sobat Damai dapat melamun atau merenung untuk sementara di bawah pohon. Apalagi jika di malam hari, suasananya akan berubah menjadi lebih tenang.
Di sini terdapat juga toko dana usaha dari Panti Asuhan Santa Maria. Toko ini menyediakan benda-benda rohani, makanan dan minuman yang bisa Sobat Damai beli untuk oleh-oleh juga. Sobat Damai juga dapat mengambil air dari keran-keran yang sudah disediakan untuk dibawa pulang. Sobat Damai juga tidak perlu khawatir jika lapar aatu haus, karena di sekitar sini ada banyak warung makan dan juga toko kelontong.
Jadi, siapa nih yang mau Sobat Damai ajak untuk mengunjungi gereja ini?
Tinggalkan Balasan