free page hit counter

Author - Sutanto Prabowo

aja pijer nggersula

Pitutur Jawi: Aja Pijer Nggersula

Aja pijer Nggersula adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti jangan mengeluh terus-menerus. kalimat ini seringkali diungkapan oleh orang Jawa saat melihat orang lain yang terlalu sering mengeluh dan protes atas segala sesuatu yang dijumpainya. Mengeluh dan menggerutu adalah bagian dari dinamika kehidupan sehari-hari yang sering kali sulit dihindari. Setiap individu pasti pernah mengalami...

baladewa

Baladewa Ilang Gapite: Makna dan Refleksi dalam Kehidupan

Siapa Itu Baladewa? Baladewa adalah salah satu tokoh yang sangat penting dalam wayang kulit, sebuah kesenian tradisional Jawa yang sarat dengan pitutur jawi. Dikenal karena kewibawaannya, Baladewa dihormati oleh semua kalangan, baik kawan maupun lawan. Sosoknya memancarkan pengaruh dan otoritas yang besar sehingga setiap orang yang berhadapan dengannya langsung menunduk; bahkan untuk bertatap mata pun,...

wening, meneng, dunung

Wening, Meneng, Dunung

Dalam budaya dan spiritualitas Jawa, wening, meneng, dan dunung menawarkan panduan yang signifikan untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan damai. Ketiga konsep ini mencerminkan perjalanan batin yang melibatkan transformasi dari kejernihan pikiran, ketenangan jiwa, hingga pencerahan spiritual. Dengan memahami dan menerapkan ketiga tingkatan kesadaran ini, seseorang dapat...

Peribahasa Jawa: Dawa Ususe, Jembar Segarane

Peribahasa Jawa "dawa ususe, jembar segarane" menggambarkan karakter seseorang yang memiliki kesabaran dan kelapangan hati luar biasa. Dalam bahasa Indonesia, secara harfiah peribahasa ini dapat diterjemahkan sebagai "panjang ususnya, luas hatinya seluas samudra". Namun, makna yang terkandung jauh lebih dalam daripada terjemahan literalnya. Peribahasa ini mengandung filosofi hidup yang mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi...

falsafah jawa

Falsafah Jawa: Mati Sak Jroning Urip, Urip Sak Jroning Pati

Pengertian dan Asal-Usul Ungkapan Ungkapan "mati sak jroning urip" dan "urip sak jroning pati" merupakan bagian integral dari falsafah Jawa yang kaya akan makna filosofis. Kedua ungkapan ini sering digunakan sebagai pitutur Jawa atau petuah yang bertujuan untuk mengingatkan seseorang melalui cara yang kontradiktif. Ungkapan "mati sak jroning urip" berarti 'mati dalam hidup', sedangkan "urip...

ketiban awu anget

Pepatah Jawa “Ketiban Awu Anget”

Pepatah Jawa "Ketiban Awu Anget" mengandung makna mendalam tentang nasib sial menimpa seseorang yang tidak bersalah dan tidak tahu menahu tentang suatu masalah. Pepatah ini menjadi pengingat bahwa dalam kehidupan, kita sering menghadapi berbagai situasi yang tidak terduga, di mana terkadang kita terseret dalam masalah tanpa kita sadari. Sebut saja Pak Sukatut, seorang pria lugu,...

sura dira jayaningrat

Pitutur Jawa ‘Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti’

Ungkapan Jawa "Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti" mengandung makna filosofis yang mendalam dan penuh nilai-nilai moral. Kata "sura" menggambarkan keberanian seseorang dalam menghadapi tantangan dan rintangan hidup. "Dira" merujuk pada kedigdayaan atau keperkasaan, yang menunjukkan kemampuan fisik atau kekuatan seseorang. Sementara itu, "jayaningrat" berarti kekuasaan duniawi atau kejayaan yang mendapatkannya dari pengaruh, harta,...

kecerdasan buatan dan membangun perdamaian

Kecerdasan Buatan Dan Membangun Perdamaian

Laporan United Nations Institute for Training and Research (UNITAR) (2023) tentang ""Artificial Intelligence and Peacebuilding: Exploring the Opportunities and Challenges" menawarkan wawasan mendalam tentang potensi kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung upaya membangun perdamaian. Laporan ini menguraikan berbagai cara bagaimana memanfaatkan AI (Artificial Intelligence) untuk mencegah konflik, mempromosikan dialog, dan membangun komunitas yang lebih tangguh. Apa...

Mulat Sarira Hangrasa Wani

Mulat Sarira Hangrasa Wani: Kekuatan Dalam Refleksi Diri

Mulat Sarira Hangrasa Wani, sebuah filosofi Jawa yang sarat makna, mengajak kita untuk berani menyelami diri, mengakui kekurangan, dan menjadikannya batu loncatan menuju pengembangan diri. Ibarat membaca buku harian yang jujur, proses ini menyingkap momen indah dan pahit, keberhasilan dan kegagalan, kebaikan dan kesalahan, tanpa tedheng aling-aling. Lebih dari sekadar introspeksi, Mulat Sarira Hangrasa Wani...

tradisi sungkeman

Tradisi Sungkeman, Penghubung Antar Generasi

Di tengah hiruk pikuk perayaan Idul Fitri, tradisi sungkeman hadir sebagai oase penyejuk jiwa. Sebuah tradisi yang sarat makna dan filosofi, membungkus erat nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sungkeman bukanlah sekadar gerakan membungkuk hormat, bersimpuh menghadap orang yang lebih tua. Melainkan sebuah jembatan penghubung kasih sayang antar generasi, pengingat akan akar budaya, sekaligus pemersatu bangsa...