free page hit counter

Cinta (Tidak) Habis di Orang Lama

Cinta (Tidak) Habis di Orang Lama

Contents

Perkara Kehilangan

Jika bisa meminta satu hal tidak terjadi pada saya, maka itu adalah tidak kehilangan. Barangkali tidak hanya saya, bagi semua orang kehilangan senantiasa memukul. Seseorang absah saja merasa tidak terpukul pada hari H ia kehilangan. Namun, setelahnya—saya berani bertaruh—ada bagian yang kosong di dalam dirinya.

Ada banyak bentuk kehilangan, tetapi pada prinsipnya semua itu mengantarkan kita pada kekosongan yang sama. Sulit rasanya membayangkan hidup tanpa seseorang yang setiap hari bersama. Tidak lagi ada canda dan tawa dan hanya kekosongan yang menjadi nyata.

Setelah kehilangan, seseorang akan lebih memperhatikan detail-detail kecil. Hal yang nampak sederhana bagi lazimnya manusia, tidak lagi sederhana bagi orang yang baru saja kehilangan. Setiap hal dan suasana selalu mengantarkan pada adegan yang telah lampau. Sayangnya, di saat semacam itu hidup harus senantiasa berlanjut.

Mengikhlaskan Tidak Pernah Mudah

Ada dua kemungkinan ketika seseorang menyatakan bahwa ikhlas itu mudah. Antara ia tidak benar-benar memiliki atau berbohong. Kalau tidak, saya pastikan bahwa ikhlas tidak pernah mudah. Seandainya ikhlas mudah, tidak ada ceritanya seseorang datang ke psikolog. Kalau kehilangan terbukti tidak sesakit itu, mungkin hari ini konser Denny Caknan sudah sepi.

Kesusahan untuk beranjak dari masa lalu itu terdeskripsikan dengan baik dalam sosok River Jusuf (Nicholas Saputra). Bagi saya salah tatkala Raia Risjad (Putri Marino) bilang bahwa River adalah manusia yang aneh. Ia tiba-tiba datang kemudian pergi sesuka hati. Namun, itulah kenyataan bahwa hidup setelah kehilangan menjadi tidak menentu.

Semua menjadi tidak stabil. Menit ini boleh saja ketawa, tidak tahu pasti dua menit setelahnya. Bisa saja menangis, teriak, menyalahkan diri sendiri dan menghilangan dari keramaian. Ya, semuanya memang menjadi tidak menentu setelah kita menyadari bahwa di dunia yang berisik ini hanya ada diri sendiri.

Berpindah Sama Tidak Mudahnya

Musabab mengikhlaskan tidak mudah, maka berpindah ke lain tempat juga sama tidak mudahnya. Mengenal orang baru, menyesuaikan diri, memulai semuanya nyaris dari nol. Ini lagi-lagi terdeskripskan dalam sosok River ketika menjelang akhir cerita. Ada ambiguitas yang menerpanya, ia menaruh hati pada orang baru namun tidak bisa beranjak dari orang lama.

Cinta memang terlalu luas, sampai-sampai ia bisa mencakup dua orang sekaligus pada detik yang sama. Dari film ini kita juga belajar tentang keberanian. Entah keberanian mengiungkapkan perasaan atau memulai dengan orang baru. Ada satu scene di mana seseorang yang tidak pernah terduga justru menyatakan perasaannya.

Sebagai penutup, saya hendak mengutip ungkapan bahwa cinta habis di orang lama sisanya hanya melanjutkan hidup. Bagi saya, cinta habis di orang lama adalah opsi, kita boleh memilihnya atau tidak. Kalau kita memilihnya, maka itu yang kita dapat, kalau tidak maka kita akan berpindah sepelan apapun jalannya.

Sekali lagi, jatuh cinta dan patah selalu sepaket dan kita dituntut untuk mengambil keduanya.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *