Konstruksi Persaudaraan
Konstruksi persaudaraan lahir tidak hanya untuk mereka yang hadir jadi satu keluarga sedarah. Kita mengenal keluarga lain yang kita menyebutnya tetangga, teman, masyarakat, dan lain sebagainya.
Tanpa keluarga, kita bukanlah siapa-siapa. Tidak adanya sahabat, pun rasanya banyak yang kurang dari hidup ini. Begitu pula tak memiliki teman, dunia ini serasa asing, dan tersendiri.
Hidup tanpa diiringi keluarga, sahabat, ataupun teman, rasanya tidak cukup. Tanpa rasa memiliki konstruksi persaudaraan seakan hidup terasa sendiri bagaikan di tengah pedalaman hutan belantara.
Keluarga, sahabat dan teman
Keluarga merupakan orang-orang terdekat yang paling mengerti keadaan kita. Juga paling setia dalam menghadapi kita. Sahabat adalah orang yang tak kalah pentingnya bagi kita. Senyumannya, celotehan recehnya, nasihat, dan keanehannya yang sering membuat kita akrab dan dekat dengan mereka.
Sahabat seakan-akan saudara terdekat sepeti keluarga. Selain itu juga teman, yang juga mengiringi kita dalam setiap langkah kaki kita. Meskipun teman itu tak sedekat seperti sahabat, namun ia senantiasa memberikan pertolongan kepada kita, dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Ketiga jenis orang tersebut, layak kita pertahankan. Terlebih orang-orang yang selalu berbuat kebaikan dan kebajikan. Mereka yang menerima kita apa adanya bukan ada apanya. Mereka yang ramah dalam memberikan kita pertolongan, serta saling melengkapi, layak untuk kita pertahankan.
Namun, di lapangan seringkali kita jumpai orang-orang yang tak senang dengan kita. Bahkan saat kita meraih kesuskesan maupun hal lainnya. Dalam hal ini bisa saja maka kita jauhi yang demikian. Tapi tentu saja dengan segala pertimbangan dan alasan. Walau bagaimana pun seorang teman, sahabat, pasti akan mempengaruhi kita nantinya.
Seperti kata pepatah jika kau bersama tukang minyak harum maka kau akan terbawa harum, namun jika engkau bersama tukang pandai besi maka kau pun akan terbawa panas dan hitamnya arang besi.
Maka, secara tak langsung ini mengisyaratkan kepada kita untuk memilih dan memilah orang-orang terdekat kita. Namun, bukan berarti pilih-pilih teman untuk menjadi orang terdekat kita. Hal ini supaya kita kedepannya tidak terjerumus kedalam lubang keburukan.
Ya, berteman itu dengan siapapun, tak terbatas. Konstruksi persaudaraan lahir dari segala situasi. Namun untuk sahabat kita harus bisa memilih dan memilahnya. Berada dalam circle orang-orang baik, supportif, dan mendukung passion kita. Supaya kelak dapat menunjang kesuksesan kita, karena circle itu sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan diri kita.
Salam Duta Damai.
Comments (2)
keren tulisannya
Terimakasih buk 🙏☺