Program Televisi dari Kemendikbud
Sejak diberlakukannya kebijakan belajar di rumah beberapa waktu lalu, mulai muncul berbagai kendala. Salah satunya adalah kendala akses internet, utamanya di daerah pedalaman. Solusi dari hambatan ini Kemendikbud berkerjasama dengan TVRI membuat program belajar di rumah. Sebuah program belajar via tayangan televisi yang bisa diakses oleh siapa saja di mana saja. Program televisi ini mulai siaran sejak tanggal 13 April 2020 dan dijadwalkan akan terus sampai tiga bulan ke depan.
Belajar dari rumah tersebut dilakukan dengan menayangkan tayangan edukasi. Program belajar yang baru saja dilaksanakan itu berlaku bagi PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dan hebatnya lagi untuk orang tua dan guru.
Orang tua dan guru diberikan edukasi tentang perkembangan anak, pola asuh serta pendidikan karakter bagi anak. Untuk program-program tersebut mulai PAUD hingga orang tua dan guru dibuatkan jadwal khusus agar sistem belajarnya sistematis.
Sebelum terjadinya situasi seperti sekarang, mungkin tidak banyak lagi orang-orang yang memilih channel TVRI sebagai tontonan sehari-sehari. Bukan hanya TVRI, hampir semua program televisi mulai ditinggalkan. Zaman ini sedikit orang menonton televisi. Hal ini disebabkan salah satunya adanya gadget yang menyediakan beragam aplikasi canggih.
Maka sejak diberlakukannya program acara belajar dari rumah, televisi kembali dinyalakan secara serentak setiap hari. Terutama oleh anak sekolah dan orang tua serta guru yang harus belajar dari rumah.
Nah, salah satu tayangannya adalah animasi Sahabat Pelangi. Tayangan tersebut diperuntukan bagi anak SD kelas 1 hingga 3. Sahabat Pelangi menceritakan beberapa anak yang bersahabat yaitu Wayan, Nisa, Martha dan juga Chandra. Tampak fisik mereka terlihat memiliki perbedaan warna kulit, selain itu bahasa mereka dalam berkomunikasi pun berbeda-beda, dengan logatnya masing-masing. Ada juga lagu yang diputarkan sebelum animasi tersebut dimulai, salah satu penggalan lagunya adalah “Kita ada karena beda, beda warna satu rasa”. Seru juga, ya!
Sisi positif lainnya adalah selain belajar materi, anak sekolah diajarkan toleransi dalam animasi yang ditayangkan. Belajar dari rumah juga menjadikan orang tua bisa lebih membimbing dan mengontrol anak sambil belajar. Walaupun, ternyata masih ada keluarga yang belum punya televisi dijaman ini, punya televisi namun tidak ada channel TVRI, punya gadget namun tidak memiliki kuota. Apalagi solusi untuk mereka di situasi sekarang?
Tinggalkan Balasan