Minta Maaf: Mudah atau Susah ?
Contents
“Minta maaf dulu sana” adalah kata-kata yang aku ingat ketika aku masih kecil dulu. Nenekku yang mengajari saat aku membuat kesalahan pada orang lain. Sebenarnya, melakukan kesalahan itu wajar, bukan? Apalagi saat kita beranjak dewasa dan mulai “menjelajah” banyak hal baru. Namun, apakah sebenarnya kita benar-benar mau meminta maaf jika kita melakukan kesalahan? Atau kita justru memberikan seribu alasan dan merasa denial terhadap kesalahan kita? Mari kita merefleksikan.
Minta Maaf: Kasus
Kita tentu sudah biasa mendengar, kalau kita melakukan kesalahan ya harus apa? Minta maaf. Ajaran tersebut pasti sudah familiar sejak kita kecil. Namun, semakin kita menjadi manusia dewasa apakah praktik minta maaf jika melakukan kesalahan itu tetap kita jalankan?
Tidak semua orang mau mengakui kesalahan, apalagi minta maaf. Aku melihat sendiri di sekelilingku. Banyak orang membuat janji, misalnya mau datang rapat jam 19.00 malam, kemudian tidak datang tepat waktu. Alih-alih mengakui kesalahannya tidak dapat datang tepat waktu, keluar lah seribu alasan yang sebenarnya tidak logis.
Aku juga menemukan suatu contoh kasus. Seseorang seharusnya melakukan sebuah jobdesc dengan penuh tanggung jawab. Tugas tersebut memang sudah seharusnya dikerjakan sesuai dengan waktunya karena terdapat deadline yang menjadi syarat. Pada hari dimana batas akhir untuk waktu mengerjakan tiba, seseorang tersebut belum selesai mengerjakan. Namun, bukannya meminta maaf yang ia lakukan. Ia langsung berkata bahwa dia sibuk, dia harus mengerjakan banyak hal lain, dia tidak mau mengakui kesalahan.
Aku selalu berpikir kenapa orang-orang seperti itu tidak mau meminta maaf, padahal jelas-jelas melakukan sebuah kesalahan.
BACA JUGA : Home Sweet Loan: Mimpi Generasi Sandwich Punya Rumah
Kebiasaan
Banyak faktor yang membentuk kebiasaan kita. Lingkungan, keluarga, dan orang-orang di sekitar menjadi contoh kita dalam melakukan sesuatu. Biasanya memang kita akan cenderung meniru kebiasaan dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, kita harus menjadi bijaksana dan memilih apa yang benar. Kita tidak boleh mengikuti sesuatu yang tidak baik. Kebiasaan yang jelek pun akan merugikan diri sendiri jika kita melakukannya. Apalagi, kebiasaan yang sudah melekat dalam jangka waktu yang lama mungkin akan sulit untuk kita mengubahnya.
Tutorial Minta Maaf
Kita tidak boleh meminta maaf dengan asal-asalan. Hal tersebut malah akan menyebabkan orang lain lebih merasa jengkel. Berikut terdapat beberapa cara untuk meminta maaf dengan baik. Kamu bisa melakukannya supaya menjadi pribadi yang lebih baik. Ingat juga bahwa meminta maaf yang baik adalah dengan mengubah kebiasaan atau perilaku supaya kamu tidak mengulangi kesalahan lagi.
Pertama, kamu bisa mengakui kesalahanmu dengan menyadari secara penuh tanpa membuat alasan-alasan. Kedua, kamu dapat menunjukkan empati dengan memahami perasaan orang lain. Ketiga, mencoba bersikap tulus dengan menunjukkan rasa penyesalan. Keempat, kamu bisa membuktikan bahwa kamu akan mengubah sikap ke depannya supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Belajarlah untuk meminta maaf dengan benar jika kamu membuat kesalahan. Selamat berubah ke arah yang lebih baik!
Tinggalkan Balasan