free page hit counter

Edukasi Cinta Perdamaian melalui Sosial Media

Dawuh Guru

Edukasi Cinta Perdamaian melalui Sosial Media

Duta Damai Yogyakarta bersama dengan Dawuh Guru mengadakan siaran langsung Instagram pada hari Rabu, 6 September 2023. Dalam live Instagram tersebut kita bisa mendengarkan pengalaman dua narasumber yaitu Mbak Rochmatul Mala (anggota Duta Damai Yogyakarta) dan ada Mas Ahmad Ali Adhim (Founder @dawuhguru). Sesuai dengan tema dari live kali ini adalah “Edukasi Cinta Perdamaian melalui Media Sosial”

Mengapa kami memilih tema “Edukasi Cinta Perdamaian melalui Sosial Media” dan mengangkatnya saat siaran langsung?

Saat ini, media sosial menjadi salah satu alternatif tempat dalam mencari informasi. Namun, apakah berita atau informasi yang terdapat pada media sosial merupakan sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya? Itu dia, belum tentu. Tidak jarang bukan, apalagi menuju tahun politik banyak sekali muncul konten yang sifatnya saling menyerang.

Maka dari itu, kita memerlukan adanya edukasi mengenai bagaimana menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Selain itu, bagaimana cara kita supaya bisa menebarkan perdamaian melalui akun yang kita punya.

pamflet live instagram edukasi cinta perdamaian melalui sosial media

Edukasi dari Mas Ali

Mas Ali, founder Dawuh Guru memberikan pesan mengenai pentingnya untuk bersikap bijaksana dalam membagikan apa pun di sosial media. Beliau memberikan contoh saat pandemi Covid-19 waktu lalu, banyak dari kita yang merasakan ketakutan karena kita mengonsumsi berita-berita yang menakutkan. Terlebih saat itu juga banyak terjadi pemutusan hubungan kerja yang menyebabkan kondisi ekonomi menjadi tidak baik-baik saja. Sebaiknya, kita tetap waspada dan tetap tenang. Hal tersebut tentunya berlaku juga dengan konten-konten lain yang kita konsumsi. Kadang kita juga merasa malu atau takut ‘dijulidin’ misalnya sok banget ngurusin perdamaian, padahal hal tersebut yang merupakan langkah kecil yang bisa kita lakukan. Selain itu, Mas Ali juga mengingatkan untuk menjaga privasi di sosial media. Jangan sampai kita dengan sadar atau tidak sadar malah membagikan informasi-informasi yang sifatnya privat. Hal tersebut juga membahayakan diri kita sendiri.

BACA JUGA : Sumbu Filosofi Jogja : Sebuah Pelajaran Hidup

Pesan dari Mbak Mala

Sedangkan cerita yang saya ingat dari Mbak Mala, belliau menceritakan bahwa ada seseorang yang terpapar radikalisme. Saat itu sebut saja Mawar, merantau ke negara orang untuk mencari nafkah. Mawar bekerja di tempat yang identik dengan hiburan malam dan ia merasa ingin bertobat setelah menjalani pekerjaannya tersebut. Hingga pada akhirnya, Mawar bingung ingin belajar bertobat darimana. Ia menemukan sebuah akun di Facebook yang menawarkan “tobat jalur ekspres” dan akhirnya ia menyalurkan donasi uang yang ia miliki ke wadah donasi yang salah. Sobat Damai tahu, uang donasinya pergi lari kemana? untuk membiayai perakitan bom. Duh, serem ya uang donasi Mawar jadi salah sasaran. Sobat Damai harus berhati-hati nih dalam memilih apa yang mau Sobat Damai konsumsi. Kemudian, jangan lupa untuk waspada dalam menyalurkan donasi. Jangan sampai uang hasil donasi kita yang tadinya bisa bermanfaat untuk yang membutuhkan, eh malah buat bikin rakitan.

Di akhir tulisan ini, mungkin aku juga akan memberikan pesan buat teman-teman. Enggak ada untungnya kita saling menyerang satu sama lain. Terlebih tahun depan sepertinya akan ramai nih karena tahun Pemilu. Yuk hargai keberagaman untuk hidup yang lebih nyaman.

Editor: Bennartho Denys

Share this post

Comment (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *