free page hit counter

Harta, Tahta, Naskah: Dongeng Kuno

Dongeng Kuno

Harta, Tahta, Naskah: Dongeng Kuno

Dongeng Kuno – tanpa perlu menyebut Atlantis sebagai Indonesia yang penuh dengan peradaban maju. Indonesia sudah memiliki banyak harta karun yang sangat melimpah sejak dahulu kala. Salah satu harta karun itu adalah budaya yang sangat beragam mulai dari bahasa, tarian, hingga banyaknya suku di Indonesia. Ini merupakan bukti bila Indonesia menyimpan harta yang begitu banyak dibandingkan belahan dunia lainnya.

Termasuk dengan Dongeng, meski belum diketahui awal mula ada dongeng kapan dikenalkannya, namun Dongeng dipercaya sudah ada sebelum Indonesia berdiri karena berasal dari tutur kata atau cerita yang disampaikan oleh leluhur kita. Fairy Tales dalam Bahasa Inggris, Sprookje dalam Bahasa Belanda, Tonghua dalam Bahasa Cina, Mese dalam Bahasa Hungaria, dalam bahasa jawa Dongeng juga sudah dikenalkan.

Dongeng yakuwi crita karangan (Ngaya Wara) cangos ingkang boten yektos (Baoesastra Djawa, 1939, Babasan lan Saloka, 1908) atau yang artinya sebuah cerita karangan yang tidak terbuat dari cerita aslinya atau tidak sesuai fakta atau cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Naskah Kuno sendiri diketahui berjumlah sekitar 23 ribu di Indonesia dan di Yogyakarta bisa di temukan di Koleksi Langka Grhatama Pustaka Yogyakarta. Namun, saat ini belum semua bisa kita foto atau pegang hanya beberapa koleksi saja yang dapat kita baca. Di Pura Pakualaman sendiri terdapat 41 Naskah Dongeng Kuno versi Pakualaman. Karena memang dongeng sendiri banyak cerita dengan berbagai versi mengikuti karakteristik daerah tertentu.

Dongeng Jawa sendiri yang berasal dari Naskah Kuno salah satunya yakni dari Edisi Cetak Karangan Mas Kuswadiarja seorang guru bantu di Adiwarna yang ia dengar pula ceritanya juga berasal dari pendahulunya seperti orang tua, guru atau keluarganya lalu dikembangkannya dan di cetak pada tahun 1916 yang berjudul Serat Cariyosipun: Rara Kandreman Kasembatan Dongeng Tigang Warni, berisi sebuah cerita rakyat dan tiga dongeng yakni Rara Kandreman berasal dari Pronorogo atau sekarang dikenal dengan Ponorogo serta beberapa dongeng lain yakni Sambel Wijen, Pandung ingkang Cilaka Numpa-numpa dan Tiyang Madati.

Perlu diketahui hampir semua naskah dongeng kuno ini berasal dari sebuah tulisan aksara jawa yang kemudian dicetak dengan ukuran 27 x 15 cm seperti cetakan naskah dongeng kuno yakni Kucing Setiwelan.


Merawat Nilai-Nilai Luhur melalui Dongeng dari Naskah Kuno
Kamis, 13 Juli 2023, Grhatama Pustaka, Yogyakarta.

Dongeng Kuno
Dongeng Jawa Kuno

BACA JUGA: Masih Mending Pemilihan Ketua OSIS Ketimbang Pilkades di Desa Saya!

Editor: Bennartho Denys

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *