Melawan Bullying Ala David Sheperd dan Travis Price
Contents
Perundungan atau bullying adalah penindasan dalam bentuk pelecehan, baik secara sengaja dengan terus-meneurs kepada seseorang atau kelompok. Aktivitas pelecahan ini seperti ejekan, ancaman, menyebarkan rumor, sengaja meninggalkan seseorang. Bisa juga berbentuk kekerasan fisik seperti memukul, mendorong, atau mencengkeram.
Perundungan tidak terjadi dalam dunia nyata saja, namun di dunia siber atau online juga sering terjadi. Penindasan siber mencakup perilaku seperti mengirimkan konten yang menyakitkan atau merendahkan orang lain melalui pesan teks, email, atau media sosial. Mencegah bullying sangat sulit. Menghilangkan dalam kehidupan sehari-hari juga sama sulitnya. Banyak orang yang menderita akibat kekerasan fisik dan mental dengan jangka waktu yang lama.
Atas dasar itulah, David Shepherd dan Travis Price ingin menentang mereka yang melakukan perundungan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan tentram bagi semua pihak.
Pink Shirt Day bentuk perlawanan Bullying
Aksi David Sheperd dan Travis Price menentang aksi perundungan terjadi di sebuah kota yang bernama Nova Scotia, Canada pada tahun 2007. Seorang siswa baru di sekolah mereka mendapatkan intimidasi karena mengenakan kemeja berwarna merah muda. Karena tidak terima, kedua siswa kelas 12 — David Shepherd dan Travis Price — kemudian membeli 50 kemeja berwarna merah muda dan mendorong teman sekelas mereka untuk mengenakan pakaian tersebut.[1] Aksi ini mendapatkan apresiasi banyak dari berbagai pihak secara luas.
Keesokan harinya mereka pergi untuk membagikan kaos tersebut. Yang mengejutkan mereka adalah sebagian besar siswa datang dengan mengenakan pakaian berwarna pink. Dengan tindakan itu, muncul gerakan Pink Shirt Day. David Shepherd dan Travis Price ingin menentang mereka yang menindas seseorang karena perbedaan pilihan pakaiannya atau alasan lain dengan menunjukkan solidaritas mereka kepada siswa tersebut.
“Jelas sepertinya ada beban besar yang terangkat dari pundaknya. Dia berubah dari depresi menjadi sangat bahagia,” kata Shepherd. Sejak saat itu, tidak ada lagi informasi dari para pelaku intimidasi, yang menurut Shepherd hanya menunjukkan manfaat dari sedikit aktivisme. Jika Anda bisa membuat lebih banyak orang menentang mereka… untuk menunjukkan bahwa kami tidak akan bertahan dan mendukung satu sama lain, maka kelompok mereka tidak sebesar yang mereka kira,” katanya.[2]
Hari Anti Bullying
Atas peristiwa tersebut, pemerintah Nova Scotia mengumumkan hari kamis minggu kedua pada bulan September sebagai “Hari Anti-Bullying”. Hal ini memberi pengaruh terhadap wilayah lainnya untuk menetapkan hari serupa. Seperti Hari Anti-Bullying Day tingkat provinsi di B.C. (British Columbia) pada tanggal 27 Februari yang deklarasi pada tahun 2008. Tanggal 4 Mei sebagai United Nations Anti-Bullying Day oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012.
Kini banyak negara menetapkan hari khusus untuk meningkatkan kesadaran mengenai pencegahan perundungan dan kekerasan. Hal ini untuk memberi nilai-nilai positif terhadap sekitarnya. Peringatan tanggal yang menandai Hari Anti-Bullying saling bermunculan dengan berbagai variasi dari berbagai wilayah, begitu pula warna yang mereka pilih. Di Nova Scotia, warna simbolisnya tetap warna pink, tetapi ada beberapa tempat yang berwarna ungu atau biru. Perbedaan warna ini bukan menjadi masalah karena yang terpenting adalah ide yang tersampaikan kepada masyarakat.
Seperti yang Travis Price katakan: ‘Saya belajar bahwa dua orang dapat memunculkan sebuah ide, menjalankannya, dan hal itu dapat menghasilkan keajaiban. Akhirnya, seseorang membela anak yang lebih lemah.’[4]
Pink Shirt Day
Dengan mewujudkan ide menjadi tindakan, Price dan Shepherd memulai kampanye tahunan yang sekarang terkenal sebagai Pink Shirt Day dan memicu gerakan untuk melawan segala bentuk perundungan terhadap seseorang maupun kelompok.
Travis Price, salah satu pendiri Pink Shirt Day, mengetahui secara langsung dampak bullying. Mereka pernah mengalami saat masih sekolah tingkat dasar dirinya mendapat caci maki dan ancaman dari siswa lain. Ancaman itu akhirnya berkembang menjadi kekerasan fisik.[5] Orang tuanya menjadi khawatir ketika dia mengundurkan diri dari olahraga dan tampak semakin tidak bahagia. Kedua orang tuanya melakukan komplain dengan pihak sekolah yang menolak untuk turun tangan. Karena tidak ada solusi, mereka memindahkannya ke sekolah lain.
Peringatan Pink Shirt Day setiap bulan Februari di seluruh Kanada. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif intimidasi sekaligus bentuk promosi anti-bullying di sekolah. Saat ini terdapat banyak kampanye serupa di wilayah lainnya, termasuk Anti-Bullying Day, International Anti-Bullying Day, dan Pink Day. Banyak acara bertema warna pink menggalang dana untuk program yang memerangi penindasan dan mendorong penerimaan terhadap keberagaman.
Resistensi terhadap Bullying
Dampak perundungan atau bullying dapat menimbulkan dampak negatif jangka panjang terhadap kesehatan mental dan fisik kepada korban. Para korban yang mengalami hal ini dapat menderita kecemasan, depresi, rasa kurang percaya diri, dan risiko bunuh diri yang lebih tinggi. Budaya yang berbeda, lingkungan yang berbeda, dan teman yang berbeda semuanya dapat mengubah pola perilaku penindasan sehingga dampaknya menjadi lebih besar daripada manfaatnya.
Pendiri Pink Shirt Day, Travis Price, berbicara kepada siswa sekolah menengah Mount Douglas pada tahun 2016. (Foto file Black Press Media). Gambar dari https://www.saanichnews.com/news/pink-shirt-day-originator-to-speak-at-monterey-school-in-oak-bay-283032
Meskipun sulit untuk menangkap dan menghukum pelaku bullying, kita dapat mempertimbangkan untuk memberi perlawanan. Pikirkan tentang bagaimana Anda dapat terlibat dan membuat perbedaan positif seperti bicaralah dengan orang-orang sekitar Anda untuk memberi edukasi akibat bahaya bullying. Pink Shirt Day bermulasebagai bentuk solidaritas. Sebagai sarana untuk mengambil kembali lingkungan yang kondusif dari segala intimidasi pelaku.
Kesadaran Bersama Kunci Mencegah Bullying
Meskipun Pink Shirt Day membantu meningkatkan kesadaran tentang adanya perundungan, masih banyak upaya yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah ini. Tanpa perubahan sistemis atau intervensi pemerintah, aksi Pink Shirt Day hanya menjadi langkah yang cenderung mengalami kesulitan tanpa adanya peraturan mengikat dalam mengatasi bullying.
Merayakan keberagaman dan mempromosikan kebaikan menjadi satu langkah meminimalisir bullying. Harapannya aksi ini mampu menciptakan komunitas di mana semua orang merasa aman, saling menghargai dan saling menghormati. Tanpa memandang usia, kemampuan, agama atau latar belakang budaya.
Sumber :
https://www.cbc.ca/news/canada/bullied-student-tickled-pink-by-schoolmates-t-shirt-campaign-1.682221 akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:33
https://www.pentictonherald.ca/news/article_b752ba46-b172-11ed-bb6b-3f04668ae125.html akses pada 3 Mei 2024 pukul 10:36
https://www.insidehalton.com/news/what-is-the-difference-between-international-day-of-pink-and-pink-shirt-day-heres-how/article_818eae92-a7dc-568b-bbc7-9ffea8c1d28f.html yang akses pada 3 Mei 2024 pukul 12:46
https://museum.novascotia.ca/collections-research/vanguard/gallery/objects/david-shepherd-and-travis-price#:~:text=David%20Shepherd%20and%20Travis%20Price%20wanted%20to%20stand%20up%20to,students%20to%20wear%20in%20solidarity akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:18
https://humanrights.ca/story/travis-prices-act-kindness#:~:text=To%20take%20a%20unified%20stand,to%20school%20the%20next%20day. Akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:45.
[1] https://www.pentictonherald.ca/news/article_b752ba46-b172-11ed-bb6b-3f04668ae125.html akses pada 3 Mei 2024 pukul 10:36
[2] Terjemahan dari sebuah wawancara kepada David Sheperd“Definitely it looked like there was a big weight lifted off his shoulders. He went from looking right depressed to being as happy as can be,” dan “If you can get more people against them… to show that we’re not going to put up with it and support each other, then they’re not as big as a group as they think are” dari artikel berita CBC News berjudul “Bullied student tickled pink by schoolmates’ T-shirt campaign” dari https://www.cbc.ca/news/canada/bullied-student-tickled-pink-by-schoolmates-t-shirt-campaign-1.682221 akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:33
[3] Sebuah berita dari InsideHalton.com artikel berjudul “What is the difference between International Day of Pink and Pink Shirt Day? Here’s how you can celebrate Day of Pink on April 10” di https://www.insidehalton.com/news/what-is-the-difference-between-international-day-of-pink-and-pink-shirt-day-heres-how/article_818eae92-a7dc-568b-bbc7-9ffea8c1d28f.html akses pada 3 Mei 2024 pukul 12:46
[4] Terjemahan dari artikel ‘I learned that two people can come up with an idea, run with it, and it can do wonders. Finally, someone stood up for a weaker kid.’ dalam https://museum.novascotia.ca/collections-research/vanguard/gallery/objects/david-shepherd-and-travis-price#:~:text=David%20Shepherd%20and%20Travis%20Price%20wanted%20to%20stand%20up%20to,students%20to%20wear%20in%20solidarity. Akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:18.
[5] Sebuah artikel berjudul “Travis Price’s act of kindness” dalam https://humanrights.ca/story/travis-prices-act-kindness#:~:text=To%20take%20a%20unified%20stand,to%20school%20the%20next%20day. Akses pada 3 Mei 2024 pukul 13:45.
Tinggalkan Balasan