Pernak-Pernik Kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa di Yogyakarta
Tahun baru Imlek merupakan perayaan penting bagi orang Tionghoa. Perayaan tahun baru Imlek biasanya dilaksanan pada bulan pertama dalam kalender Tionghoa. Kemudian diakhiri dengan Cap Go Meh.
Tahun baru Imlek tahun ini jatuh pada tanggal 25 Januari 2020. Sedangkan perayaan Cap Go Meh dilaksanakan dari tanggal 2-8 Februari 2020, tentunya dengan berbagai macam rangkaian acara untuk memeriahkannya.
Dalam perayaan Cap Go Meh biasanya masyarakat Tionghoa di suatu daerah akan mengadakan pawai barongsai dan yang lainnya. Tenntunya dengan ornamen-ornamen khas Cina. Di Yogyakarta sendiri, perayaan ini dilaksanakan di berbagai tempat, salah satunya di kawasan Malioboro dimana kawasan ini memang menjadi kawasan pusat keramaian. Di hari kedua Cap Go Meh, diadakan acara Malioboro Imlek Carnival.
Pada tahun ini perayaan Cap Go Meh mendapat antusias yang meriah dari masyarakat. Terbukti di hari kedua di sekitar lokasi acara sebelum pawai dimulai sudah lebih dulu dipadati oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat setempat saja yang datang untuk menyaksikan pawai barongsai ini, para mahasiswa yang berasal dari luar daerah juga banyak yang datang ke acara tersebut.
Banyak sekali keseruan-keseruan yang terjadi selama pawai berlangsung, ada beberapa orang yang sengaja mengajak berselfie para peserta pawai yang mengenakan kostum barongsai mini dan reog. Karena dalam pawai ini, tidak hanya menampilkan yang memiliki unsur Tionghoa, akan tetapi terdapat juga kebudayaan lokal yang turut serta ditampilkan. Dalam kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa kali ini juga disuguhi dengan aneka kuliner yang bisa dinikmati di lokasi ataupun dibawa pulang. Tentunya juga ada beberapa merchandise dengan nuansa Tionghoa.
Cap Go Meh merupakan salah satu kemeriahan perayaan dari agama dan suku yang ada di Indonesia. Dengan menghormati keyakinan dan kebudayaan dalam agama mereka, maka masyarakat yang di luar agama merekapun juga bisa mengikuti kemeriahaan dari perayaan tersebut. Tanpa adanya saling pengertian dan saling menghormati antar pemeluk agama, maka mustahil hal itu bisa terwujud.
Tuhan menciptakan hamba-Nya dengan berbagai perbedaan. Tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Begitupun juga dalam kepercayaan tiap suku, terdapat perbedaan antar suku. Tidak semestinya kita melarang penganut agama lain untuk melaksanakan kewajibannya dalam agama mereka.
Marilah kita introspeksi diri terlebih dahulu, bagaimana perasaan kita jika kita yang dilarang melaksanakan kewajiban kita untuk beribadah. Apakah kita akan diam saja jika ada sekelompok oknum tiba-tiba datang dan melarang kita untuk beribadah. Dengan adanya perayaan semacam Cap Go Meh ini menjadi bukti bahwa perbedaan tidak harus menjadikan kita terpecah-pecah dalam bersosial. Pelangi bisa indah karena dia terbentuk dari berbagai macam warna, bukan hanya satu warna. Begitu juga dengan hidup, kita tidak akan bisa menikmati keindahan hidup ini jika kita sendiri. Karena sejatinya manusia itu adalah mahluk sosial, yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Tinggalkan Balasan