Randitya Khafitsa Goalkeeper Asal Gunungkidul
Contents
Atlet Sepak Bola Gunungkidul
Telah sejak beberapa tahun belakangan ini, sepak bola Gunungkidul mendapat sorotan publik. Hal ini terbukti dengan banyaknya atlet muda berbakat yang bergabung dengan klub bola ternama. Siapa tidak kenal Randitya Khafitsa?
Namun begitu pada kenyataannya dunia sepak bola Gunungkidul tidaklah semulus cabang olahraga lainnya. Kehadiran dan keberadaan atlet sangat terpengaruh oleh banyak faktor. Sebuah kebanggaan ternyata di kota Gaplek ini memiliki atlet-atlet berprestasi yang luar biasa di bidang sepak bola. Salah satu putra terbaik di Gunungkidul yang bergelut di sepak bola adalah Randitya Khafitsa Rusdy.
BACA JUGA: Urgensi Kesehatan Bagi Kelompok Marjinal
Memulai Karir Sejak Kecil
Randitya Khafitsa Rusdy atau yang biasa terkenal dengan sapaan Afit adalah satu dari sekian banyak putra kebanggaan Gunungkidul dalam cabang olah raga sepak bola. Dia adalah Goalkeeper yang sudah malang melintang di dunia sepak bola sejak usia dini. Sejak kecil telah mendapat pelatihan intens dan berhasil mencapai karir nasional.
Randitya Khafitsa Rusdy saat ini tercatat merupakan warga Padukuhan Logandeng, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen. Dia lahir pada 28 September 2001. Memulai karir sebagai atlet sejak usia 5 tahun. Baginya sepak bola adalah bagian dari kehidupannya. Tidak ada yang bisa menjauhkan dirinya dari bermain bola. Apa yang ia lakukan selalu berkaitan dengan bola.
Kecintaannya pada sepak bola yang kemudian membuat keluarganya mendukung semua mimpinya. Mimpi menjadi atlet nasional.
Afit bersama timnya mulai ikut pertandingan-pertandingan untuk mengasah kemampuannya. Saat umur 8 tahun ia mewakili pertandingan O2SN antar pelajar DIY di Palembang dan mendapatkan juara 2 se-Indonesia. Lalu ketika SMP ia ikut pertandingan antar pelajar, mendapat gelar juara 1 se-Indonesia. Selain itu ia juga menuturkan saat SD dan SMP pernah bertanding di Singapura dan Malaysia mendapatkan juara 1 dan 2.
BACA JUGA: Mencari Akar Munculnya Islamophobia dan Terorisme
BaKat Karir Randitya Khafitsa
Meski sibuk dengan klub bolanya, Afit tidak melupakan pendidikannya. Ia tercatat menuntut pendidikan akademis di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia selalu membagi waktu agar bisa sekolah juga terus mengikuti latihan sepak bola dan pertandingan yang sudah terjadwalkan.
Sayangnya selama pandemi ini tidak ada aktivitas sepak bola. Lebih tepatnya pertandingan liga sepak bola berhenti sejenak karena kebijakan dan peraturan pemerintah. Namun meski tidak bertanding, latihan mandiri senantiasa harus terlaksana. Semua demi menjaga performa jika nanti sudah turun kembali ke lapangan.
Afit berpesan kepada seluruh pesepakbola muda, khususnya Gunungkidul, untuk terus berlatih jika ingin mendapatkan hasil seperti mimpinya. “Terus berlatih dan jangan menyerah,” ucapnya.
Para pemula biasanya semangat hanya di awal saja lalu merasa bosan dan malas. Untuk itu faktor lingkungan dan dukungan keluarga sangat mempengaruhi semangat dan mental anak. (Min/Ben)
Penulis: Beni Nofita Sari
Editor: Mini GK
Tinggalkan Balasan