Sosialisasi TBM Ramah Anak: Mewujudkan Pendidikan Aman dan Nyaman bagi Anak
Solo, Jawa Tengah – Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Republik Indonesia (Kemenko PMK) bersama Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) melaksanakan kegiatan Sosialisasi TBM Ramah Anak.
Di mana kegiatan ini sebagai bentuk respon atas fenomena akhir-akhir yang memberikan ruang sempit tidak aman bagi pertumbuhan anak. Di antaranya dengan munculnya kasus kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan.
Kegiatan dengan tema “Komitmen Forum Taman Bacaan Masyarakat untuk Ruang Tumbuh Anak yang Aman: Uji Publik Kegiatan Perlindungan Anak di Forum TBM dan Model TBM Ramah Anak” dihadiri sebanyak 50 orang dari TBM se-Jawa dan Ketua PD Kabupaten/Kota serta Ketua PW Forum TBM.
“Tema TBM Ramah nantinya akan terus disosialisasikan dengan membuat workshop kecil untuk beberapa TBM yang fokus pada pelayanan anak.” Ujar Opik, Ketua PP Forum TBM mengawali sambutannya di Solo, pada Kamis (9-10/11/2023).
Untuk mewujudkan TBM Ramah Anak yang dicita-cita bersama, tentu dibutuhkan seperangkat aturan yang menjadi pijakan bersama. Upaya ini kemudian memunculkan terbitnya Kebijakan Perlindungan Anak di Forum TBM dan Panduan TBM Ramah Anak.
“Tentu apa yang kami kerjakan masih perlu banyak evaluasi dan masukan dari teman-teman, sehingga nanti sambil berjalan dan tentu perbaikan-perbaikan tersebut kami upayakan bersama demi terwujudnya TBM Ramah Anak di Indonesia,” tambah Opik. Ketua PP Forum TBM ini juga menyinggung Festival Taman Bacaan Masyarakat tahun depan bersama Kemenko PMK.
Kemenko PMK juga mengucapkan selamat dan apresiasi kepada peserta yang hadir di acara Sosialisasi TBM Ramah Anak.
Lebih lanjut, dalam sambutannya, Didik selaku Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga menjelaskan Indonesia dalam (PISA) mendapat peringkat 64 pendidikan matematika, sains dan membaca. Artinya, literasi Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara di Asia.
“Untuk itu, perlu membuat standarisasi untuk TBM dalam transformasi literasinya, hal ini untuk memastikan perkembangan TBM di Indonesia Emas 2045.” Jelasnya.
Bahkan, dia juga berharap produk yang dikembangkan dan dikerjakan teman-teman pegiat juga pengelola TBM bisa memberikan sumbangan dalam peningkatan perekonomian sebagai upaya tumbuh dan berkembangnya TBM serta sarana memenuhi kebutuhan dan keberlanjutan TBM masing-masing.
Rangkaian acara Sosialisasi TBM Ramah Anak menghadirkan galeri pameran produk TBM. Ada yang memamerkan karya buku, wayang, kain dari pewarna alam, kopi dan lain sebagainya.
Produk TBM yang dibawa ke Solo menjadi bagian dari hasil kreativitas dan inovasi anggota TBM yang jumlahnya sampai 2.388 anggota seluruh Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari diisi dengan panel diskusi dan penampilan dari pegiat TBM, praktik membuat wayang serta membaca bersama. Selain itu, diskusi terhimpun tentang desain sosialisasi TBM Ramah Anak di PW dan PD, Aneka kegiatan di TBM Ramah Anak juga jejaring TBM Ramah.
Tentu upaya mewujudkan TBM Ramah Anak diperlukan adanya aturan, selain itu juga kesadaran bahwa anak-anak perlu dirawat dan dijaga kualitasnya. Hal semacam ini tidak lepas dari bangunan pendidikan dan lingkungan sekitar anak-anak, TBM menjadi salah satu rumah untuk melahirkan anak yang cerdas, kreatif juga anak yang damai tidak mengalami kekerasan baik verbal dan non-verbal.
Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan Opik dengan harapan media sosial TBM terus meng-up date kegiatan di TBM supaya Forum TBM Pusat bisa memantau praktik baik di daerah.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, tetapi semangat teman-teman dibawa ke daerah dan TBM masing-masing. Jangan lupa terus berkarya dan menayangkan kegiatan di TBM.” Tambahnya.
Comments (2)
Acara yang padat tapi penuh makna.
Menarik