Berbeda Tapi Tetap Satu Saudara
Satu saudara harusnya saling melengkapi. Perbedaan bukan alasan putusnya tali persaudaraan. Mengapa saya bisa mengatakan seperti itu? Karena saya mengalaminya sendiri di dalam keluarga besar saya.
Keluarga saya beragama Islam. Namun keluarga dari kakek rata-rata beragama Katolik. Hal yang tidak bisa saya lupakan adalah Ketika hari raya Idul Fitri dan Natal. Jika hari raya Idul Fitri, kami merayakannya di rumah eyang. Ketika eyang sudah meninggal, tradisi berkumpul saat lebaran masih berlanjut. Kami pasti berkunjung ke desa tempat eyang lahir. Tempatnya di daerah Muntilan lebih tepatnya di desa Karang Sambung.
Di desa itu ada banyak saudara dari eyang yang mayoritas beragama katolik. Namun perbedaan antara kami seperti tidak terjadi di sana. Meski berbeda, rasa satu saudara sangat kuat. Bahkan jika kami silaturahmi, mereka selalu memberikan hidangan terbaik.
Menu yang paling saya suka dan paling jos gandos adalah teh anget dan bihun goreng buatan Bu Iting, adik eyang.
Selain lebaran, momen natal juga menghadirkan kedekatan yang tak bisa tergantikan dengan apapun.
Baca juga Berburu Angpau Imlek
Ketika hari natal, Mbak Ana yang juga adik eyang menyuruh kami keluarga jogja mampir dan bersilaturahmi ke rumahnya. Rumah Mbak Ana berada tidak jauh dari desa eyang. Rumah Mbak Ana selalu penuh dengan makanan enak. Kuliner yang tidak pernah terlewat jika kami kesana yaitu bakso kuah. Rasanya nikmat tiada tara dan syahdu sekali.
Beda Tetap Satu Saudara
Momen-momen itulah memang tidak bisa tergantikan dengan apapun. Walau keluarga besar kami berbeda agama namun tidak ada halangan untuk saling sayang. Ikatan persaudaraan yang terjalin cukup kuat. Saya banyak belajar dari keluarga.
Namun karena satu tahun ini pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan hampir seluruh dunia. Membuat kami belum bisa tambah sillaturahim Kembali.
Mungkin Tuhan menciptakan perbedaan agar kita saling toleransi satu sama lain. Saya percaya Tuhan tidak pernah menciptakan umat untuk saling bermusuhan. Menurut saya perbedaan bukanlah penghalang untuk kita melakukan kebaikan. Justru perbedaan membuat kita bisa saling kuat menguatkan.
Tinggalkan Balasan