free page hit counter

Candi Sari Cagar Budaya Kaya Ragam Relief

candi sari
candi sari

Candi Sari Cagar Budaya Kaya Ragam Relief

Contents

Liburan ke Candi Tanpa Khawatir Sumpek

Apa yang terlintas dalam benak kamu saat dengar kata candi? Kalau aku pasti langsung terbayang Borobudur dan Prambanan, Hindu Budha. Kalau kata makku, piknik. Apa kamu juga menjawab demikian? Apalagi suasana mendukung sekali, pas moment liburan piknik ke candi bisa jadi hal menyenangkan. Nah ini buat yang lagi ingin main ke candi tapi enggak mau semrawut padat pengunjung, kamu bisa cobain berkunjung ke Candi Sari.

Candi Sari? Ya betul bukan Sambisari. Sambisari itu beda lagi. Candi Sari ini berada di daerah Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan. Dari segi bangunan, candi ini masih tergolong bagus, terawat dan kamu masih bisa naik atau masuk untuk melihat detail dalamnya.

Candi ini merupakan candi bercorak Budha dan sampai hari ini masih dipakai untuk tempat ibadah. Sayangnya kemarin waktu main ke sini pas sedang tidak ada peribadatan. Padahal bisa kalik ngobrol sharing banyak sama biksunya. Semoga lain kali bisa ketemu.

Sejarah Candi Sari

Oh iya kenapa aku sarankan kamu ke sini karena buat kamu yang suka pepotoan, candi ini punya segala yang kamu cari. Keindahan udah pasti ada. Sejarah, dua hari dua malam juga tidak akan habis buat kamu kulik. Buat yang seneng mendalami sejarah atau arkeologi pasti betah di sini. Belum lagi relief candi yang kaya ragam. Menarik untuk sekadar kamu pandang lama-lama maupun kamu pelajari.

Saking bersejarah dan berharganya sudah barang tentu Candi Sari masuk dalam daftar Cagar Budaya. Seperti yang udah aku ulas sebelumnya, Konon candi ini ada ikatan sejarah dengan Candi Kalasan. Sama-sama masuk dalam Situs Cagar Budaya karena keberadaannya yang sudah lebih dari 50 tahun, mengandung sejarah peradaban, mewakili masa gaya dan memiliki nilai penting.

Berdiri pada sekitar abad IX Masehi, candi ini terbilang masih utuh yaitu punya kaki, tubuh dan atap. Menurut penelitian candi ini merupakan sebuah Vihara yaitu tempat bersemedi para pendeta di tingkat atas sedang tingkat bawah sebagai tempat menaruh arca dewa-dewa.

Relief Candi Sari

Dinding candi kaya akan relief. Buat kamu yang suka gambar, aku yakin bakal menemukan banyak ide setelah melihat aneka relief yang ada di sini. Ada ragam hias tumbuh-tumbuhan,ragam hias geometris. Yang masuk dalam ragam hias tumbuh-tumbuhan ada motif sulur gelung berupa tumbuh-tumbuhan dengan bentuk naturalis, yaitu lingkaran dengan bungan di tengahnya. Lingkaran-lingkaran tersebut saling berhubungan, sejajar horizontal, mengelilingi bagian atas sisi luar tubuh candi.

Tidak hanya itu saja, keberadaan candi ini sendiri adalah sebuah pertanda bahwa nenek moyang kita dulu sudah mengenal ilmu arsitektur yang masyhur. Terbukti bangunan candi yang begitu kokoh bahkan setelah sekian abad. Apalagi candi ini merupakan bangunan dua lantai lengkap dengan ventilasi udara yang cukup memadai. Sudah terbayang sejak dulu seperti apa seharusnya pembangunan sebuah ‘rumah’. Selain ada pintu ada pula jendela.

Ada dua pendapat yang mengomentari fungsi dari candi ini. Pendapat pertama dari Kasparis yang menyatakan bahwa Candi Sari terhubung dengan candi kalasan. Candi Sari sebagai tempat tinggal atau asramanya para pendeta. Sementara Candi Kalasan adalah tempat ibadahnya. Pendapat kedua datang dari Krom yang menyatakan bahwa Candi sari tidak ada hubungannya dengan Candi Kalasan. Yang berarti Candi sari ini juga merupakan vihara tersendiri. Juga merupakan tempat ibadah pada masa itu. Sebab tampak adanya tempat-tempat yang biasa digunakan untuk menaruh arca suci.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *