free page hit counter

Film Air Mata di Ujung Sajadah

Pemeran Air Mata di Ujung Sajadah
Tangisan Ibu

Film Air Mata di Ujung Sajadah

Air Mata di Ujung Sajadah

Membahas film selalu berbeda dari satu orang dengan orang lain. Selera dan latarbelakang bisa menjadi salah satu aspeknya. Begitu pula saat membahas film Air Mata di Ujung Sajadah. Penilaian penonton sudah pasti beragam.

Namun begitu, dalam setiap film pasti ada pesan-pesan atau hikmah. Dengan mencermatinya penonton akan terbawa pada arus yang tercipta.

Termenung dimenit-menit awal menahan bendungan air mata, namun nyatanya sepanjang durasi yang berjalan begitu sarat akan makna, dan seolah-olah menyiratkan pesan dalam sanubari hati dan jiwa secara mendalam. Seakan ada gejolak air mata yang terus-menerus mendidih hingga akhirnya tumpah ruah pada setiap adegannya.

Dari film Air Mata di Ujung Sajadah ini, kita dapat memetik hikmah yang teramat penting yakni sabar dan ikhlas. Sabar dan Ikhlas merupakan dua hal berbeda, namun saling berkaitan secara erat. Sabar dan ikhlas adalah dua hal yang teramat besar pengorbanannya. Padanya terdapat ujian yang begitu dahsyat. Ada air mata yang mengalir, rasa sedih, bahkan ketika kehilangan hal-hal yang tercinta.

Memang, sedemikian cintanya Sang Pencipta kepada para hamba-Nya. Meskipun, kita senantiasa terbalut penuh dengan dosa dan kekhilafan. Tugas manusia hanyalah berserah diri kepada-Nya. Tentu dengan selalu berusaha untuk berproses kearah yang lebih baik. Walaupun banyak duri yang menghadang.

Tak perlu risau dengan beragam ujian, karena jika hati sudah terpaut dengan-Nya maka tak ada rasa gelisah. Tetap yakin bahwa Tuhan akan selalu ada membersamai dan menolong setiap hamba-Nya.

Laa Tahzan Innallaha Ma’ana (Jangan engkau bersedih, karena sesungguhnya Alloh bersama kita)

Ada banyak hikmah dan pelajaran berharga  dari film Air Mata di Ujung Sajadah ini. Selain sabar dan ikhlas juga suatu kata “Kun Fayakun” yaitu bilamana Dia sudah berkehendak, maka terjadilah.

Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Hati Seorang Ibu

Sebesar apa pun kesulitan yang menerpa, satu kuncinya adalah ‘curhat dan bersujud kepada-Nya. Bersujud meluapkan segala ‘uneg-uneg‘ yang terdapat dalam hati, sembari berderai air mata. Menata hati dengan penuh perenungan. Karena, pada hakikatnya, manusia itu tidak lain tidak bukan adalah mahkluk ‘lemah’ dan teramat ‘hina’. Tak ada yang patut untuk dibangg-banggakan, apalagi berlaku sombong dan merasa diri lebih dari segala-galanya.

Pada hakikatnya, jika Tuhan sudah berkehendak, ‘Kun Fayakun’ terjadilah maka terjadilah. Begitu pula dengan kesulitan maupun rintangan yang menerjang, maka atas izin-Nya akan terasa ringan karena ada Sang Pemurah lagi Penyayang yang menolong dan selalu ada tatkala seseorang sedang terpenuhi oleh hal buruk sekalipun.

Melalui film ini, penonton akan benar-benar terbawa menuju relung hati sanubarinya, seakan berada pada apa yang terdapat dalam kisah dalam film tersebut. Semoga dengan adanya film ini, dapat menjadikan kita manusia-manusia hebat, yaitu dalam melewati berbagai ujian hidup yang beragam dan teramat terjal ini. Kuncinya ialah ‘sabar dan ikhlas’ dan disamping usaha yang telah dilakukan maka sudah seharusnya menyerahkannya kepada yang Sang Maha Kuasa Ilahi.

Semoga diri penulis dan para pembaca juga dapat menjadi pribadi-pribadi hebat, yang selalu dapat mengiringi segala ujian dengan rasa sabar dan ikhlas, serta menyerahkannya kepada Sang Pemurah lagi Penyang. Aamiin.

Baca juga Belajar di Tengah Keprihatinan

Share this post

Comments (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *