free page hit counter

Tak Berkategori

Menyambut Kemerdekaan Kita

Setiap tahun, kita tidak pernah alpa untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Menjelang hari penting ini, semarak lomba bertebaran di mana-mana. Ya, semua hanya untuk merayakan hari yang paling agung menurut kita. Sayangnya, perayaan tersebut tidak akan pernah lengkap jika taka da refleksi. Apa yang harus bangsa ini benahi ke depannya? Pertanyaan inilah yang tidak kita ajukan...

Ragam Jalan Menuju Toleran

Saya ingin memulai tulisan ini dengan kisah perjalanan yang teramat personal. Kisaran kelas lima atau enam Sekolah Dasar, saya mempunyai cita-cita di luar kebiasaan anak sebaya. Jika teman-teman saya mempunyai hasrat menjadi guru, tantara, polisi di hari tua, saya tidak. Bukan tidak tertarik, melainkan ada hasrat yang lebih besar daripada itu. Semua dimulai dari kebiasaan...

(Tidak) Ada Paksaan dalam Beragama

Salah seorang penulis Turki prolifik, Mustafa Akyol, menyajikan sebuah kisah menarik di dalam bukunya, Why, as a Muslim, I Defend Liberty? Hikayat ini berasal dari pengalaman personal Akyol tatkala bertolak dari konferensi di Arab Saudi. Di dalam pesawat, perempuan-perempuan Arab Saudi yang hendak menuju Turki menggunakan pakaian yang serba tertutup. Semuanya berubah ketika pesawat perlahan...

Merangkai Toleransi Melalui Histori, Interpretasi dan Teologi

Membincang toleransi kaitannya dengan komunitas beragama, ada satu teori favorit saya. Teori ini dikembangkan oleh Alan Race, salah seorang teolog Gereja Anglikan. Race sendiri merupakan murid dari John Hick, tokoh kunci dalam diskursus pluralisme agama. Terlepas bahwa teori tersebut di kemudian hari dikuliti oleh Gavin D’Costa, bagi saya tetap penting untuk diajukan. Teori tersebut...

Pajak untuk Pendidikan: Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan Nasional. Pendidikan dapat berperan sebagai kunci kesuksesan dalam mengurangi tingkat kemiskinan, serta memungkinkan individu untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk dapat berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi. Namun, bangsa Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, hal...

Cinta (Tidak) Habis di Orang Lama

Perkara Kehilangan Jika bisa meminta satu hal tidak terjadi pada saya, maka itu adalah tidak kehilangan. Barangkali tidak hanya saya, bagi semua orang kehilangan senantiasa memukul. Seseorang absah saja merasa tidak terpukul pada hari H ia kehilangan. Namun, setelahnya—saya berani bertaruh—ada bagian yang kosong di dalam dirinya. Ada banyak bentuk kehilangan, tetapi pada prinsipnya semua itu...

Anak Muda dan Kekerasan Beragama: Dua Pilihan Jalan

Puluhan tahun lalu, Soekarno meminta sepuluh orang pemuda untuk mengguncangkan dunia. Ini secara tidak langsung memberikan gambaran kepada kita betapa penting posisi anak muda. Kita kerap menganggap mereka sebagai harapan hari mendatang, sosok yang akan melanjutkan estafet perjuangan. Bagi saya, anak muda memang bukan segala-galanya, tapi hampir sampai di titik segalanya tersebut. Posisi Anak Muda...

Selawatan

Ratusan Juta untuk Selawatan, Salahkah?

Salah seorang guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat status pendek di laman Facebooknya. Ia menyinggung ihwal takbir keliling dan selawatan yang menghabiskan puluhan hingga ratusan juta. Ia bertanya-tanya apakah umat Islam di sekelilingnya sudah bisa sekolah, sudah bisa makan, sudah bisa berobat. Bagi saya itu pertanyaan sekaligus sebuah larangan. Barangkali, ia bermaksud agar...

Toleransi Beragama di Media Sosial

Keoknya Toleransi Beragama di Media Sosial

Tidak ada tempat paling demokratis yang melebihi media sosial. Bahkan preventif pemerintah melalui Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITU) seakan tidak berdaya. Mengapa demikian? Di media sosial semua orang bisa berpendapat apa dan bagaimana. Ya, kendati seseorang tersebut bukan pakar sekalipun. Di titik ini kita mungkin teringat buku Tom Nichols, Matinya Kepakaran (The...

Abdullah Saeed dan Upaya Klasifikasi Tren Pemikiran Islam

Tidak sedikit yang tak memahami bagaimana langkah terbaik melihat kelompok lain secara presisi. Orang-orang Islam kanan konservatif, misalnya, melihat orang yang di seberangnya seragam. Termasuk orang-orang yang mendaku diri moderat tidak jarang terjebak ke liang penyeragaman ini. Efek samping dari penyeragaman adalah ketidakmampuan mengidentifikasi setiap tren dalam pemikiran Islam. Atas fakta tersebut, menjadi penting melihat...