ISAIs UIN Sunan Kalijaga Diskusikan Isu Minoritas di Asia Tenggara
Selasa (28 Mei 2024), Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga merayakan ulang tahun yang ke-10. ISAIs sendiri merupakan pusat studi yang mempunyai konsentrasi terhadap Islam di Asia Tenggara, termasuk isu kelompok minoritas. Sebagaimana namanya, pusat studi ini memang khusus untuk memperhatikan semua isu keislaman di Kawasan Asia Tenggara.
Pada perayaan ini, ISAIs resmi menginjak usia satu dekade. Perjalanan yang tidak singkat untuk sebuah pusat studi. Acara ulang tahun kali ini mengambil bentuk yang sederhana. Tidak lain ialah diskusi buku Islam, Minorities and Identity in Southeast Asia buah tangan Ahmad Suaedy. Di kesempatan tersebut, hadir langsung penulis buku sekaligus pendiri pusat studi.
Isu Minoritas di Asia Tenggara
Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan Ahmad Suaedy yang berpijak pada riset panjang. Riset tersebut dilakukan kurun waktu 2010-2014, lalu terbit lima tahun kemudian. Nampaknya, buku ini merupakan hasil dari perjalanan intelektual yang panjang dan matang darinya. Negara-negara yang menjadi objek riset Ahmad Suaedy antara lain Myanmar, Singapura, Thailand Selatan, hingga Filipina Selatan.
Sebelum acara inti, Abd. Aziz Faiz—selaku direktur saat ini—memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Ia menyampaikan perjalanan dan pencapaian-pencapain ISAIs selama satu dekade. Utamanya riset tentang isu-isu kelompok minoritas, seperti Ahmadiyah. “Tidak kurang dari 80 peneliti muda yang telah ISAIs latih dan bekali kemampuan riset” pungkasnya.
Selanjutnya, Ahmad Suaedy memberikan kuliahnya terkait dengan isi buku. Ia berbicara banyak hal, mulai dari geopolitik, studi kawasan, hingga pergeseran tren keberagamaan. Ia juga mengkritik fokus studi Islam di Indonesia yang banyak mengarah pada persoalan toleransi dan radikalisme. Menurutnya, tren membicarakan toleransi dan radikalisme menggeser hal-hal lain yang lebih penting.
Selesai pemaparan materi kemudian berlanjut pada sesi diskusi. Peserta nampak antusias untuk bertanya terkait dengan isu minoritas di Asia Tenggara. Ketepatan peserta yang hadir tidak hanya dari UIN Sunan Kalijaga sendiri. Turut serta hadir peserta dari kampus Jogja dan Solo. Sebagai pamungkas, acara ini berakhir dengan sesi potong tumpeng dan foto bersama.
Tinggalkan Balasan