free page hit counter

Tidak Semua Curhat Butuh Solusi

Tidak semua curhat butuh solusi
Tidak semua curhat butuh solusi

Tidak Semua Curhat Butuh Solusi

Contents

Manusia Butuh Cerita

Sebagai makhluk sosial sudah wajar jika kita butuh orang lain sebagai tempat curhat atau sekadar berbagi cerita. Pasti pernah sesekali ada teman datang padamu untuk curhat. Atau sebaliknya, kamu yang datang kepada temanmu untuk curhat. Pernah, kan? Saya yakin pernah.

Kalau ada orang yang datang kepada temannya untuk curhat atau berbagi cerita, jangan sekal-kali kamu melabelinya kurang nikmat. Tidak perlu juga mencoba mengukur berapa kadar imannya. Masalah curhat ini adalah masalah personal. Bukan berarti orang yang curhat dengan sahabatnya atau orang terpercaya adalah orang yang tidak ber-Tuhan. Tolong buang jauh pikiran yang menghardik orang curhat.

Curhat Kepada Siapa?

Orang curhat itu biasanya karena sudah sesak dengan problemnya. Tak usahlah menambah beban dengan mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lagian, bisa jadi memang mereka itu sangatlah taat beribadah. Curhat pada Tuhannya saban malam saban ada waktu. Lebih sering dia menyapa Tuhan, dibanding kita.

Percaya saja jika ada orang curhat sejatinya dia membutuhkan sandaran dan tempat untuk membuang penat. Percaya saja tidak semua curhat butuh solusi. Banyak kok orang curhat itu aslinya cuma ingin melepas apa yang menyesakkan dada. Mereka akan bercerita menggebu, pilu, penuh penekanan dan berkobar. Cerita itu ada kalanya hanyalah cerita tanpa mengandung masalah yang harus buru-buru ketemu solusi. Sekali lagi, curhat itu kadang kala hanya ingin didengar.

Benarkah Setiap Curhat Butuh Solusi?

Maka, jika temanmu tiba-tiba datang kepadamu ingin cerita, usahakan untuk menyediakan waktu dan telinga. Kamu tidak perlu menawarkan solusi. Cukup tawarkan ketulusan bahwa kamu ada untuk dia. Tunjukkan wajah antusias agar dia merasa diterima. Ingat, penerimaan itu sesuatu yang melegakan.

Adalah sebuah keberkahan jika kamu mampu menjadi tempat curhat temanmu. Artinya temanmu percaya pada dirimu. Mungkin saja ada ketulusan yang lebih yang mereka lihat dari dirimu.

Tidak usah nunggu nanti-nanti, saat kamu lihat temanmu lagi down cobalah untuk memeluknya dan membuka obrolan. Ada kalanya orang itu bingung mau curhat dari mana, maka butuh inisiatif dari kita tempat curhat. Lha kok kesannya malah jadi ngebet kepo. Oh tidak. Ini beda. Peduli sama kepo adalah dua hal yang beda. Peduli itu berlandaskan ketulusan. Sementara kepo itu biasanya berasal dari keingintahuan yang berlebih.

Tidak Semua Curhat Butuh Solusi

Setelah kamu bisa jadi tempat curhat, tolong untuk tidak mengumbar curhatan itu ke pihak lain. Kecuali jika sang pemilik curhat berkenan. Tidak perlu kamu menjadi orang sok paham segala situasi dan punya solusi. Cukup jadilah kamu yang seperti biasa yang apa adanya. Yang bisa diandalkan teman-teman tanpa mengurangi rasa bangga berkawan.

Tidak semua curhat butuh solusi. Kadang hanya perlu untuk didengar. Menjadi pendengar yang baik tentu saja bukan kemampuan semua orang. Tapi setidaknya Tuhan telah menciptakan dua telinga untuk kita mendengar. Mencoba membantu mempermudah urusan orang lain, karena dengan demikian urusan kita kelak juga akan mudah.

Saat kamu ingin curhat, curhatlah kepada orang tulus yang bisa kamu percaya. Dan tentu sejak awal sudah kau libatkan Tuhan dalam segala problem kamu. Saat kamu jadi tempat curhat, curahkan segala ketulusanmu sebab siapa tahu ini jadi amal kebaikan darimu. Bukankah janji Tuhan itu nyata? Bahkan kebaikan seberat biji sawi saja tetap akan mendapat ganjarannya.

Share this post

Comment (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *