free page hit counter

30 Hari di Tahun Baru 2024

30 Hari di Tahun Baru 2024

Contents

Tahun Baru 2024

Meski sudah berlalu 30 hari tapi rasanya masih pantas mengucapkan selamat datang tahun baru 2024. Selamat datang tahun baru tahun penuh harapan, tahunnya tahun politik. Tahun kita akan menjadi yang lebih baik.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun baru 2024 merupakan tahun politik yang menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia. Di tahun yang serba panas ini, sebenarnya sudah mulai sejak tahun sebelumnya sih, semoga masih ada titik harapan untuk kemajuan bersama. Semua serba tidak terprediksi. Pemilu jadi perhatian khusus.

30 hari sejak tahun baru 2024, apa yang sudah kamu kerjakan? Sudah berapa banyak saldo tabungan bertambah? Atau malah sudah berapa banyak aset baru atas namamu? Belum ada perubahan dari tahun sebelumnya? It’s oke, dear. Tidak masalah. Yang penting kamu masih sadar dan paham dengan segala yang kamu lakukan.

Benar memang ukuran kesuksesan atau pencapaian masing-masing orang beda dengan orang lain. Memulai berprosesnya saja beda. Modal awal beda. Tantangan dan support sistem jauh beda, kok mengharapkan hasil sama. Ya bisa-bisa saja sih dapat hasil sama tapi jangan juga berharap lebih. Cukup sadar akan usaha dan pengorbanan yang sudah sama-sama kerjakan.

Tapi rasanya sumpek dan capek, saat sadar pengorbanan tiada henti tapi hasilnya tiada pula kelihatan. Pernah mengalami? Sini puk-puk, kuat-kuat kamu yang sudah sampai level ini. Karena tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencana yang kita susun. Tetap ada Pemilik Semesta yang menentukan segalanya.

Yang terpenting tidak putus asa dan jaga kewarasan. Tidak mengapa belum punya BMW. Toh masih punya saldo gopay buat order xenia barang beberapa menit. Tidak apa belum bisa ke salon tiap pekan, penting punya skincare. Tidak perlu memandang rendah diri sendiri bahkan sampai membandingkan dengan kesuksesan anak presiden.

Pencapaian di Tahun 2023

Kalau memang kamu merasa sangat memprihatinkan, cobalah untuk mengingat kembali pencapaian apa saja yang sudah kamu dapat di tahun 2023. Walau mungkin tidak seberapa tapi setidaknya itu akan jadi moment hangat untuk kamu kembali semangat.

Saya sendiri di tahun 2023 rasanya sedikit karya, kurang produktif. Rasa-rasanya hanya 30 hari dari total 360 saya gunakan untuk bekerja. Sisanya, resmi pengangguran. Tentu ini bukan prestasi yang membanggakan. Namun setidaknya hal ini menjadi penyemangat bahwa ternyata bisa lho. 30 hari tidak buruk. Sepadan antara keringat dan hasil yang saya dapat.

Namun 30 hari juga bukan hal yang membanggakan. Tentu saja, mengingat orang lain saja 360 hari masih kurang, kok bisanya ini cuma terpaksa 30 hari. Baiklah mari kita ubah kemalasan ini menjadi peluang. Supaya hidup lebih terang benderang. Biar tahun baru 2024 ada perubahan.

Harapan di Tahun Baru 2024

Tahun baru 2024, tahun politik yang sungguh diluar prediksi. Awal tahun sudah muncul tanda-tanda keramaian baik di media sosial mau pun kehidupan nyata. Sampai-sampai saya bilang ke orang-orang rumah untuk tidak usah kumpul dulu dari pada banyak kena tanya perkata pilihan. Takutnya apa yang terucap beda dengan anggapan pendengar.

Tahun baru 2024

Orang rumah tidak paham politik sama sekali, jangankan paham, calon-calon wakil rakyat saja tidak tahu. Maka akan ada polemik saat ke sana ke sini. Seolah tertarik paksa.

Meski tidak paham politik, kita (saya, orang rumah saya, kamu dan semua) punya hak sama kok. Masih juga punya harapan untuk perubahan. Tidak mengapa tahun baru 2024 ini riuh dengan politik, namun harapan dan mimpi indah kita jangan sampai tergadaikan.

Kalau ada yang tanya apa harapan saya? Kedamaian tentu saja. Baik damai secara finansial, politik, hukum dan segala lini kehidupan. Terus terang saja, siapa yang tidak berharap hidup sejahtera? Tentu semua ingin. Karena dengan sejahtera kita bisa membuka pintu harapan yang lain.

Kita sama-sama sadar, dengan kemapanan finansial maka urusan yang lain, insyaallah lebih terjamin. Ya Meski tidak semuanya seperti itu juga. Ada yang gara-gara kemakmuran finansial malah jadi malapetaka. Ada. Dan saya rasa itu mereka yang kurang bersyukur.

Bagi mereka yang pandai bersyukur, punya kelebihan finansial bisa menjadi ladang sedekah. Banyak nyumbang. Banyak wakaf, mendirikan gedung sekolah, tempat ibadah atau rumah kesehatan. Begitulah harapan di tahun baru 2024 ini semoga semua tidak lenyap bagai bubuk nutrisi kesenggol bocil tantrum.

Rintangan dan Godaan Selalu Ada

Ada harapan ada tujuan, tentu ada rintangan dan godaan. Sudah pasti itu. Orang yang malas saja rintangan dan godaannya banyak, apalagi yang pekerja keras.

Beda pandangan politik bisa jadi rintangan. Gara-gara beda calon presiden terus malas bersapa, malas nongkrong bersama, jadinya saling menjauh. Ini bisa terjadi. Bahkan lima tahun yang lalu sudah terbukti. Maka dari itu, belajar dari pengalaman, tidak perlulah terlalu fanatik. Kita hidup juga butuh orang lain.

Harapan di tahun baru 2024 ingin melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Sangat boleh dong. Tapi kok banyak sekali godaan, yang malaslah, yang repotlah, yang ini itulah. Stop. Selama masih banyak alasan maka akan terus kamu cari pembenaran dalam segala tindakan.

Pada intinya selalu ada rintangan dalam setiap harapan. Konon rintangan itulah yang akan memperkokoh jiwa kita. Seandainya bisa menaklukkan rintangan tersebut, maka kita layak menyandang sebutan pemenang. Akan menjadi pecundang saat meringis gagal sebelum mencoba.

Maka hai anak muda, 30 hari sudah kita lalui tahun baru 2024, masih sisa 11 bulan 1 hari untuk mewarnai tahun baru 2024 dengan segala rupa. Kalau 30 harimu yang telah lalu banyak galau, banyak malas, maka ayo kita bangkit. Perubahan tidak akan pernah terjadi tanpa kamu mulai. Tulisan ini bukan sebuah renungan, hanya sekadar kicauan antara menunggu waktu duhur.

Kalau kamu masih belum tahu mau apa di 2024 ini, coba saja bangkit lalu berjalan ke mana saja. Coba kamu tulis apa yang kamu barusan lihat lalu renungkan, sejatinya untuk apa kita ada di 2024 ini. Apakah sekadar memenuhi dunia, atau bagian yang menghiasi dunia.

Ya, kalau masih kurang,  coba tengok isi dompet. Coba pula kau tengok chat di layar ponselmu. Coba apa yang mengganjal di hatimu? Mungkin kau bisa memulainya dari situ.

Share this post

Comments (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *