Silaturahmi Duta Damai Yogyakarta Bersama Polda DIY

Selasa, 29 Maret 2022, Duta Damai Yogyakarta melakukan silaturahmi dengan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY). Kegiatan silaturahmi ini bertujuan untuk memperkuat jalinan kerja sama antara duta damai yogyakarta dengan Polda DIY sejak 2017 lalu. Empat orang utusan Duta Damai Yogyakarta memperoleh sambutan baik oleh Ka. Subdit. IV Dit. Intelkam Polda DIY, AKBP Edy Thomas Saragih beserta jajaran. Selain itu kegiatan ini menjadi pijakan Duta Damai Yogyakarta untuk turut merawat KAMTIBMAS di daerah Yogyakarta.

Hudallah selaku koordinator duta damai yogyakarta, memaparkan profil dan kegiatan duta damai tahun ini. Penangkapan terduga terorisme di beberapa daerah Indonesia belakangan ini menjadi sinyal bahwasannya jejaring radikalisme pada lapisan bawah masih tetap hidup subur. Beberapa program pemerintah mengenai pencegahan tindak terorisme nyatanya tidak mampu memutus akar radikalisme di negeri ini. penangkapan terduga teroris di Bantul beberapa waktu lalu menggambarkan bahwasannya Yogyakarta sebagai term provinsi toleransi tinggi juga tidak bersih dari tindakan terorisme.

Kompol Harjianto Kanit C Subdit IV Dit. Intelkam Polda DIY, menyampaikan bahwasannya Yogyakarta menjadi basis kelompok-kelompok radikal dan para pelaku sebagian besar orang-orang dewasa, oleh karena itu perlu adanya pencegahan sejak dini virus-virus radikalisme. Duta Damai Yogyakarta sebagai agen penggerak perdamaian di Yogyakarta berpeluang besar menjadi inisiator pemutus narasi radikalisme kalangan pemuda penerus bangsa.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bantul

“Hampir 90 % anggota kami adalah para kaula muda pak, dan beberapa periode ini kami juga mulai memberikan batasan umur bagi kaderisasi pengurus. Hal ini kami lakukan sebagai iktikat kami untuk menjadikan para pemuda sebagai subject tidak hanya sebagai object dalam merawat perdamaian di Yogyakarta.” sahut Hudallah.

“Tidak hanya konter narasi radikalisme, produk-produk yang kami hasilkan juga sebagai langkah untuk melawan narasi-narasi hoax, isu-isu sara dan menyebarkan propaganda toleransi. Selain itu kami juga membawa identitas yogya sebagai kota budaya untuk menarasikan perdamaian melalui nilai-nilai luhur kerifan lokal.” tambah Resya dan Sahrul.

Polda DIY Bicara Kondisi Perdamaian di Yogyakarta

Subdit IV mempunyai tiga sasaran tugas yaitu Bidang Kejahatan Umum , Bidang Kejahatan Keamanan Negara , Bidang Kejahatan Lintas Negara.

“ Tugas kami dalam bidang terorisme dan radikalisme tertuang dalam Kegiatan Prioritas Polri yaitu dengan melakukan deteksi dini virus-virus terorisme, kemudian ikut terlibat bersama BNPT dalam pengawasan dan pendampingan mantan Narapiter (Narapidana Terorisme)” jelas Edy.

BACA JUGA: Ditintelkam Polda DIY Silaturahmi Ke Ponpes Mlangi

Dalam pertemuan ini ada beberapa rarahan Ka. Subdit. IV Dit. Intelkam yaitu bersentuhan aktif dalam menciptakan ruang damai terutama mereka yang sedang berkonflik. Kedua, isu separatis dan stigmasi masyarakat Papua yang tidak baik, Duta Damai Yogyakarta harus masuk ke ranah-ranah lapisan komunitas/kelompok tersebut, . Ketiga, pertikaian antar pelajar di Yogyakarta saat ini sangat memprihatinkan bahkan Yogya menjadi pencetus sebuah kejahatan baru yang bernama klitih. Pelajar di bawah umum menjadi dinamisator gerakan ini, gangster seakan menjelma menjadi ormas baru dalam problematika kehidupan masyarakat Yogya. Duta Damai Yogyakarta dengan spirit milinealnya harus bisa menjadi pihak ketiga untuk mengurai ikrar perdamaian di kalangan mereka.

BACA JUGA: Cara Berdamai dengan Penolakan

“Pada hakikatnya kita mempunyai visi dan tujuan yang sama mas, ke depan kolaborasi ini perlu tindak lanjut dan kami siap mensuport kerja sama dengan duta damai Yogyakarta, karena sejatinya permasalahan sosial itu harus selesai secara sosial juga.” tegas Edy.

Silaturami ini menjadi modal penting duta damai Yogyakarta meramu narasi perdamaian di kota pelajar ini. Tantangan ke depan ranah-ranah KAMTIBMAS perlu menjadi perhatian, karena pada dasarnya perdamaian terbina ketika KAMTIBMAS di daerah tersebut kondusif. Mengambil falsafah jawa Memayu Hayuning Bawana, begitupula peran lahirriah umat manusia untuk menciptakan keselarasan dan kedamaian dalam tatanan kehidupan.

Editor: Bennartho Denys