free page hit counter

Santo Florian: Pelindung Kota sekaligus Simbol Pemadam Kebakaran

Santo Florian: Pelindung Kota sekaligus Simbol Pemadam Kebakaran

Contents

Santo Florian adalah seorang perwira tentara Romawi di Noricum, sebuah provinsi Romawi yang mencakup wilayah yang sekarang kita kenal dengan sebutan Austria. Ia lahir sekitar tahun 250 M di Cetium (sekarang Austria). Selain tugas militernya, ia juga bertanggung jawab terhadap organisasi pemadam kebakaran. Juga melatih sekelompok anggotanya untuk memadamkan api. Karena itu sehingga ia mendapat gelar santo pelindung petugas pemadam kebakaran.

Ia merupakan seorang perwira tentara Romawi yang meninggal karena membela keyakinan dan imannya. Ia mendapat hukuman mati karena menolak membunuh orang Kristen seperti perintah Kaisar.

Profil Santo Florian

Menurut tradisi, ia adalah seorang perwira militer Romawi yang hidup pada akhir abad ke-3 dan awal abad ke-4 Masehi yang lahir pada tahun 250 M di kota Aelium Cetium, sekarang St. Polten, Austria.[1] Karena rasa ambisius dan dedikasinya, dia bergabung dengan tentara Romawi. Dedikasi dan loyalitas terhadap pelayanan mendapatkan perhatian oleh Dhiocletian, seorang kaisar Romawi pada saat itu.

Dia adalah seorang komandan militer yang kuat sehingga populer di kalangan pasukannya. Menjabat sebagai kaisar oleh legiunnya di Nikomedia (Turki modern) pada tahun 284.[2] Kaisar Dhiokletian menyukai Florian karena kemampuannya memecahkan masalah dan bekerja dengan orang-orang. Ia melihat Florian sebagai pria yang mampu bertanggung jawab dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

St Florian oleh Francesco del Cossa, 1473 gambar dari https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Florian

Santo Florian naik jabatan sebagai administratif dan naik pangkat militer pada usia yang relatif muda dalam waktu singkat. Ia menjadi komandan tentara kekaisaran di provinsi Romawi Noricum (Kerajaan Celtic). Selain tugas militernya, ia memimpin pemadam kebakaran. Dia mengorganisir dan melatih sekelompok tentara elit yang tanggung jawabnya untuk memadamkan api. Dari segala hal dalam militer, Florian adalah prajurit yang luar biasa.

Perjuangan  sebagai Pelindung Kota

Saint Florian terkenal sebagai santo pelindung petugas pemadam kebakaran. Mengingat keberaniannya yang legendaris dalam menyelamatkan orang-orang dari kebakaran. Tindakan heroiknya yang menyelamatkan kota dari bencana kebakaran memberi inspirasi kepada banyak generasi petugas pemadam kebakaran. Hal ini menjadikannya pelindung dan simbol harapan selama masa-masa berbahaya dan penuh tantangan.[3]

Representasi Saint Florian menggambarkan dia berpakaian sebagai tentara Romawi atau ksatria abad pertengahan memegang spanduk atau pedang di satu tangan, ember atau kendi di tangan lainnya, dengan bangunan, kota, atau gereja yang terbakar di kakinya pada akhir abad ke-15. Menurut katalog yang terbitan Metropolitan Museum of Art.[4] Reputasi Florian sebagai pelindung terhadap api membuatnya mendapatkan pengabdian yang besar dalam masyarakat abad pertengahan. Masyarakat ini terus-menerus hidup dalam ketakutan akan api dan ancaman kebakaran kota. Menurut legenda, Saint Florian berhasil menyelamatkan sebuah rumah yang terbakar – terkadang seluruh kota – dengan satu ember air.[5]

Karakter Santo Florian

Selain itu, Santo Florian juga terkenal karena keberanian dan pengabdiannya yang tidak mementingkan diri sendiri. Ia adalah anggota tentara Romawi yang memegang pangkat komandan telah mendirikan sebuah biara di dekat kota Lorch. Saat dia menjabat sebagai kepala biara, ia mengajari para biarawan pentingnya membantu orang lain.

Keberadaan Florian sebagai simbol pemadam kebakaran dengan cepat menyebar secara cepat popularitasnya. Khususnya di Austria dan Jerman bagian selatan. Bahkan di wilayah tersebut sampai saat ini, Saint Florian identik dengan pemadam kebakaran. Ia saat ini sebagai tanda untuk mengidentifikasi stasiun dan departemen pemadam kebakaran.

Bagian luar pemadam kebakaran sering kali menampilkan gambar Santo Florian di dinding atau patung Santo Florian di ceruk. Nama “Florian” bahkan berfungsi sebagai tanda panggilan radio universal untuk kendaraan dan stasiun Feuerwehr (pemadam kebakaran).[7]

Florian adalah santo pelindung Austria dan Polandia sekaligus petugas pemadam kebakaran, dan pembuat bir. Pembuat bir karena ada suatu kejadian ketika dia secara ajaib menghentikan api dengan satu kendi berisi air. Hal ini menjadi simbol pelindung untuk melawan kebakaran.[8]

Akhir Hayatnya

Pada tahun 304, selama penganiayaan Kristen terhadap kaisar Dhiocletian, Saint Florian secara terbuka mengungkapkan bahwa dia adalah seorang Kristen. Karena keyakinannya itu maka ada perintah untuk menyiksa dan membunuhnya. Menjadi seorang Kristen di Roma pada masa itu memiliki resiko yang berbahaya. Kaisar Roma, Dhiocletian, Maximianus, Galerius, dan Konstantius, mengeluarkan perintah untuk melarang agama apa pun selain tradisi paganisme Roma[9].

Mereka yang menolak keputusan ini dibunuh dengan berbagai cara yang mengerikan seperti dibakar hidup-hidup ada pula yang dibuang ke alam liar. Salah satu cara untuk menghindari dari eksekusi mengerikan ini adalah dengan menolak keyakinan Kristen dan ikut berpartisipasi dalam tradisi pagan. Keputusan ini menyebar secara luas ke seluruh Roma dan wilayahnya. Dengan demikian setiap pejabat Kekaisaran Romawi harap bekerja sama dalam melaksanakan larangan tersebut.

Eksekusi Santo Florian. Gambar dari https://www.catholicfaithstore.com/daily-bread/st-florian-how-he-became-patron-saint-of-firefighters/

Florian dan Aquilius

Kaisat yang menjabat saat itu mendapat laporan bahwa Florian tidak menaati perintahnya. Datanglah utusan seorang pria bernama Aquilius untuk menyelidiki laporan tersebut. Aquilius ketika menemui Santo Florian meminta untuk mempersembahkan korban kepada para dewa dan dia menolak. Akhirnya, Aquilius memerintahkan tentaranya untuk membakar Florian sampai mati.

Keberaniannya yang tidak padam, membuat Florian menantang para prajurit untuk terus maju dan menyalakan api kepadanya. Ia lalu berkata, “Jika kamu melakukannya, saya akan naik ke surga di atas api”.

Hal ini membuat kesal Aquilius. Dia memutuskan untuk tidak membakar Florian. Akhirnya dia memerintahkan untuk mencambuk dan menenggelamkan dengan cara melemparkan Florian ke Sungai Enns dengan mengikat batu di leher.[10]

Pemakaman Florian

Pada tahun 1138, Paus Lucius III memindahkan jenazah Santo Florian ke Roma. Paus Lucius III memberikan beberapa relik santo tersebut kepada Raja Casimir dari Polandia dan kepada Uskup Krakáw.[11]

Sejak saat itu masyarakat menganggap St. Florianus sebagai pelindung Polandia, Linz, dan Austria. Dia adalah santo pelindung Linz, Austria, Polandia, penyapu cerobong asap, petugas pemadam kebakaran, dan pembuat sabun.

Refleksi Kisah Santo Florian

Dalam upaya apresiasi terhadap kehidupan St. Florian, kita belajar akan pentingnya arti keberanian dan setia dalam hidup kita. Kita wajib membela apa yang benar. Melayani dan melindungi orang lain. Juga tidak pernah putus asa dalam memberi kasih dan kuasa terhadap pencipta.

Keteladanan Santo Florian dapat kita refleksikan agar tetap berani dalam setiap keyakinan dan keimanan dengan teguh.

Sumber

http://florian.hegewisch.net/patron.html

http://nwseelsorger.blogspot.de/2008/03/firefighters-cross.html

https://www.publicsafety.net/st_florian.htm
https://www.britannica.com/biography/Diocletian
https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Florian#cite_note-8

[1] https://www.stflorianparish.org/history/saint-florian/ diakses pada 2 Mei 2024 pukul 19.10

[2] https://www.britannica.com/biography/Diocletian diakses pada 2 Mei 2024 pukul 19.38

[3] http://florian.hegewisch.net/patron.html diakses pada 2 Mei pukul 20.08

[4] Lihat Metropolitan Museum of Art, Medieval Art from Private Collections:  A Special Exhibition at the Cloisters 61 (1968) dalam website https://reliquarian.com/2013/07/27/saint-florian-saint-of-fire-and-flood/ yang diakses pada 2 Mei 2024 pukul 20.30

[5] Lihat George Ferguson, Signs and Symbols in Christian Art 71 (1959) dalam website https://reliquarian.com/2013/07/27/saint-florian-saint-of-fire-and-flood/ yang diakses pada 2 Mei 2024 pukul 20.39

[6] https://christianapostles.com/st-florian/ diakses pada pukul 3 Mei 2024 pukul 09.39.

[7] Lihat Ronald V. Engebretson, “The Firefighter’s Cross,” Northwoods Seelsorder Blog, Mar. 8, 2008 di website  http://nwseelsorger.blogspot.de/2008/03/firefighters-cross.html.

[8] Lihat Lanzi, Fernando and Lanzi, Gioia: “Florian of Lorch, Martyr”, Saints and Their Symbols: Recognizing Saints in Art and in Popular Images, pg. 86. Liturgical Press, 2004; ISBN 0-8146-2970-9 dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Florian#cite_note-8

[9] Dalam sub judul artikel “The Death Decree” dalam https://saintoftheday.com/st-florian/ diakses pada 3 Mei 2024 pukul 09.00

[10] https://www.publicsafety.net/st_florian.htm diakses pada 3 Mei 2024 pukul 09.19.

[11] Dalam sub judul artikel “The Relics of Saint Florian and the Royal Road” dihttps://reliquarian.com/2013/07/27/saint-florian-saint-of-fire-and-flood/

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *