Khasiat Tanaman Kelor Bagi Manusia dan Cara Pengolahannya
Contents
Sayur sejuta umat. Barangkali kalimat yang paling cocok untuk mendeskripsikan tanaman yang masuk spesies Moringa Oleifera (Tanaman Kelor) ini. Tanaman Kelor hampir tersebar di seluruh Indonesia dan di setiap daerah memiliki julukan yang berbeda seperti maronggih (Madura), ongge (Bima), moltong (Flores), keloro (Bugis), murong atau barunggai (Sumatera), hau fo (Timur), dan kelor (Jawa, Sunda, Bali, Lampung).
Kelor menjadi salah satu tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, dan tahan kondisi panas ekstrim. Di Indonesia kelor biasanya diolah menjadi bahan pangan atau obat. Biji kelor juga mampu menjernihkan air untuk skala kecil.
Khasiat Kelor Bagi Tubuh Manusia
Tanaman yang familiar sebagai penjernih air ini memiliki kandungan nutrisi yang lengkap bagi tubuh manusia seperti vitamin, protein, antioksidan, mineral dan antimikroba.
Sobhy Ahmad El-Sohaimy merupakan seorang profesor di bidang biokimia, Departemen Teknologi Pangan Institut Penelitian Budidaya Kawasan Kering, Mesir. Ia bersama rekannya melakukan riset tentang Moringa dengan hasil yaitu dalam 100 gram ekstrak metanol daun moringa mengandung 11,23 mg serat, 9,38 mg karbohidrat, 332,68 Kcal energi, 69,13 mg lisin, 289,34 Na, 33,63 K, 25,64 Mg, 486,23 Ca, dan 105,23 P.
Kandungan vitamin C pada moringa setara dengan 7 jeruk, vitamin A setara 4 wortel, kalsium setara 4 gelas susu, potasium setara 3 buah pisang dan protein setara dengan 2 yoghurt.
Cara Budidaya Kelor
Kelor termasuk tanaman dengan cara perawatan yang mudah dan murah. Ada beberapa cara menanam kelor yang bisa kalian lakukan, yang paling mudah menurut saya yaitu dengan memotong batang kelor dan menancapkanya ke tanah.
Pastikan lahan tanam yang digunakan merupakan tanah gembur yang sudah dicampur dengan pupuk. Selain itu, kalian juga bisa menanam dari biji kelor (generatif) ataupun dengan cara setek batang (vegetatif). Saking mudahnya menanam kelor, kayu kelor yang berfungsi sebagai penyangga sayuran bisa tumbuh tunas baru.
Berbagai olahan masakan dari Kelor
Tanaman dengan daun berbentuk bulat kecil dengan ukuran panjang dan lebar daun sekitar 1-2 cm ini, mayoritas di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi. Daun kelor yang dipanen merupakan daun yang masih muda ditandai dengan warna hijau cerah.
Proses memanen daun kelor yaitu dengan memetik tangkai daunnya kemudian memisahkan daun kelor dari tangkainya yang halus dengan menyerut. Kemudian cuci terlebih dahulu daun kelor sebelum dimasak.
Jika ingin menu yang lebih variatif. Kelor bisa dipadukan dengan telur untuk membuat telur dadar yang sederhana dan bergizi tinggi. Caranya sangat mudah yaitu siapkan satu butir telur, kemudian pecahkan telur dalam mangkuk tambahkan penyedap rasa sesuai selera, aduk hingga rata. Lalu masukkan daun kelor dan adonan siap digoreng.
Mau menu lain dari kelor? Bisa banget. Daun kelor juga bisa dimasak kuah santan lho. Berikut cara mengolahnya:
- Siapkan bumbu halus yang terdiri dari (Bawang merah 4 butir, bawang putih 3 butir, kemiri 1 butir, kencur 1 ruas kecil, cabe 5 biji)
- Panaskan minyak untuk menggoreng bumbu halus sampai tercium bau harum dari bumbu gorengnya
- Masukkan air 4-5 gelas, lalu aduk sampai menyatu dengan bumbu
- Tambahkan sayur Kelor yang sudah dicuci bersih
- Jika ingin lebih beragam isian sayurnya bisa ditambahkan tahu atau telur goreng
- Tambahkan penyedap rasa sesuai selera, aduk dan tunggu sampai mendidih
- Jika menghendaki warna kuah santannya kuning, bisa dengan menambahkan kunyit bubuk
- Tambahkan santan kara 2 bungkus, aduk terus sampai santan menyatu sempurna
- Dan kuah santan kelor siap dihidangkan.
Begitu banyak manfaat yang dihasilkan oleh tanaman Moringa Oleifera ini, mengingatkan kita tentang peribahasa yang sering menyibukkan telinga yaitu “dunia tak selebar daun kelor” karena saking kecilnya daun tanaman ini, justru menyimpan manfaat yang melimpah bagi tubuh manusia. Dari Kelor kita belajar untuk tidak mudah menjudge sesuatu bye cover. Karena sejatinya Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan manfaatnya masing-masing.
BACA JUGA: Suroan Dan Spirit Evaluasi Diri
Editor: Bennartho Denys
Comment (1)
[…] Baca juga sebelumnya […]