free page hit counter

Pepatah Jawa : Blilu Tau, Pinter Durung Nglakoni

Pepatah Jawa : Blilu Tau, Pinter Durung Nglakoni

Dalam khazanah kearifan lokal Jawa, tersemat untaian kata bijak yang sarat makna, “Blilu tau, pinter durung nglakoni.” Ungkapan ini, meski mungkin jarang terdengar di era modern, menyimpan pesan mendalam tentang pentingnya praktik dalam menguasai sebuah keahlian. Secara sederhana, pepatah ini berarti orang yang bodoh (blilu) namun mau bertindak dan mencoba, akan lebih terampil dibandingkan orang yang pintar namun enggan mempraktikkan ilmunya.

Pepatah ini menekankan bahwa kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Pengetahuan teoritis tanpa diiringi pengalaman praktis akan hampa. Sebaliknya, kemauan untuk mencoba, belajar dari kesalahan, dan terus berproses, akan membawa seseorang pada tingkat keahlian yang lebih tinggi, bahkan melampaui mereka yang hanya berbekal teori.

Kisah kunjungan rombongan turis asing dari sebuah universitas di Jerman ke kampung ukir di Jepara dapat menjadi ilustrasi yang menarik. Para turis tersebut dibuat kagum oleh keterampilan para pengrajin lokal dalam menciptakan ukiran yang rumit dan detail, menggunakan peralatan sederhana. Keindahan hasil karya dan kehalusan pengerjaannya memukau mereka.

Ketertarikan yang mendalam mendorong dua orang turis untuk tinggal lebih lama di kampung tersebut. Mereka berkeinginan untuk belajar secara langsung, mempraktikkan ilmu yang mereka miliki, dan bahkan berencana menciptakan alat atau mesin yang dapat mempermudah proses pembuatan ukiran. Kisah ini menggambarkan bagaimana pengalaman langsung dan interaksi dengan praktik dapat memicu inovasi dan pengembangan teknologi. Konon, di kemudian hari, di Jerman telah berdiri perusahaan ukir kayu dengan peralatan mesin modern, sebuah bukti bagaimana inspirasi dari praktik tradisional dapat mendorong kemajuan teknologi.

pepatah jawa

Contoh lain yang memperkuat makna pepatah ini adalah kisah Pak Radiyo. Awalnya, ia hanyalah seorang pemilik bengkel radio dengan latar belakang pendidikan menengah. Namun, semangatnya untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi sangat tinggi. Ia tidak pernah ragu untuk membongkar dan memasang perangkat elektronik terbaru, mulai dari televisi, telepon genggam, komputer, hingga laptop. Ketekunan dan kegigihannya dalam mempraktikkan ilmu yang dipelajarinya secara otodidak telah membawanya menjadi seorang pengusaha sukses di bidang jasa servis peralatan elektronik modern.

Kisah Pak Radiyo kontras dengan ilustrasi seseorang yang hanya menguasai teori tanpa pernah mempraktikkannya. Seberapa pun pintarnya seseorang dalam memahami teori, jika ia tidak pernah berani mencoba dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata, ilmunya akan sia-sia. Ia tidak akan pernah merasakan manfaat dari pengetahuannya tersebut, apalagi mengembangkan keahliannya.

Kearifan Jawa ini sejalan dengan petuah bijak lainnya, “Ilmu iku kelakone kanthi laku,” yang berarti ilmu itu akan tercapai dengan tindakan atau praktik. Pepatah ini kembali menegaskan bahwa praktik adalah kunci untuk menguasai ilmu pengetahuan. Proses belajar tidak hanya berhenti pada pemahaman konsep, tetapi juga harus dilanjutkan dengan penerapan dan pengalaman langsung.

Dalam konteks modern, pesan “Blilu tau, pinter durung nglakoni” tetap relevan. Di era yang serba cepat dan dinamis ini, kemampuan untuk beradaptasi dan belajar secara praktis sangatlah penting. Terlalu terpaku pada teori tanpa berani mencoba dan berinovasi dapat menghambat kemajuan.

Oleh karena itu, mari kita hayati dan amalkan kearifan lokal ini. Jangan takut untuk mencoba hal baru, belajar dari kesalahan, dan terus berproses. Karena sesungguhnya, kekuatan sejati terletak pada kemauan untuk bertindak dan mempraktikkan ilmu yang kita miliki. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi pintar secara teori, tetapi juga ahli dalam praktik, membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pepatah Jawa ini mengingatkan kita bahwa pengalaman adalah guru terbaik, dan praktik adalah jalan untuk mencapai kesempurnaan.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *