Definisi Pahlawan: Beyond The Call of Duty

Bila mendengar kata pahlawan, apa yang pertama kali muncul di pikiranmu? Apakah sosok superhero seperti Superman? Atau pahlawan nasional? Tetapi sebelumnya, apakah kamu sudah tahu apa definisi pahlawan itu?

Tatkala penulis menyusun artikel ini, 10 November 2023, bangsa Indonesia sedang memperingati ‘Hari Pahlawan Nasional’. Ramai sekali di media sosial akun-akun mengunggah poster dengan tema tersebut. Akan tetapi, penulis belum menemukan unggahan yang menjelaskan apa arti pahlawan itu secara memuaskan.

Pahlawan pada umumnya didefinisikan sebagai orang yang berani berjuang untuk membela kebenaran. Tapi kebenaran menurut siapa? Penulis bertanya seperti ini lantaran di era post truth sekarang, fakta atau kebenaran cukup mudah diputarbalikkan. Lalu bila definisi pahlawan dikaitkan dengan membela kebenaran, maka apakah itu sudah dipastikan bahwa sungguh kebenaran yang tengah dibelanya? Atau malah itu hanya sekadar hoax?

Definisi Pahlawan

Bicara soal kebenaran memang tidak ada habisnya. Itu sama halnya dengan kebaikan. Tetapi penulis tidak ingin terjebak dalam perdebatan soal ini. Kembali ke pokok pembahasan soal definisi pahlawan. Menurut penulis, pahlawan adalah beyond call of duty. Artinya, seseorang layak disebut pahlawan hanya jika dia melampaui tanggung jawab atau tugasnya.

Misal, seorang polisi yang menangkap pencuri, apakah polisi tersebut dapat disebut sebagai pahlawan? Menurut saya tidak. Lantas bagaimana bila yang menangkap pencuri itu adalah seorang kurir surat? Saya pikir ia dapat disebut sebagai pahlawan. Itu lantaran kurir surat tersebut melakukan sesuatu di luar tanggung jawab atau tugasnya. Dengan segala resiko, kurir surat itu mengambil peran yang seharusnya dilakukan oleh aparat keamanan setempat.

Definisi pahlawan memang sederhana itu. Terlepas dari seperti apa definisi kebenaran atau kebaikan yang dipahami oleh setiap orang. Namun, setidaknya pertama kali kita harus memahami definisi pahlawan itu sebagai dasarnya.

Sekelompok penjahat pun menganggap rekannya adalah pahlawan bila mau berkorban untuk kepentingan mereka. Begitu pula dengan kita menganggap para pejuang kemerdekaan adalah pahlawan nasional bangsa ini. Kendati istilah ini terkesan rancu, namun penulis tetap percaya bahwa kebenaran maupun kebaikan sejatinya dapat dirasakan oleh setiap orang. Akan tetapi, kembali lagi apakah mereka dapat menerima itu dengan akal, pikiran serta hatinya secara jernih tanpa prasangka, stigma, dan tuduhan di baliknya? Saya kembalikan kepada anda sebagai pembaca.

BACA JUGA: Sanggar Taman Mraen Mimpi: Dari Kertas Jadi Markas