free page hit counter

Pentas Budaya Nusantara: Selebrasi Hari Sumpah Pemuda ala Pemuda RW 09 Pengok

Pentas Budaya Nusantara

Pentas Budaya Nusantara: Selebrasi Hari Sumpah Pemuda ala Pemuda RW 09 Pengok

Berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, pemuda maupun warga setempat turut berpartisipasi dalam menampilkan tarian dan musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dalam acara malam Pentas Budaya Nusantara pada Sabtu, 28 Oktober 2023 pukul 19.00 sampai 23.00 WIB.

Pentas Budaya Nusantara merupakan malam puncak kemeriahan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang menjadi serangkaian acara dengan Upacara Kebhinekaan sebagai bentuk aplikasi simbolik dalam merawat kebhinekaan Nusantara pada pagi harinya pukul 08.00 sampai 10.00 WIB berlokasi di Lapangan Pengok Blok J, RW 09 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta.

Pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, para muda-mudi dari Pengok RW 09 Kelurahan Demangan Kecamataan Gondokusuman Kota Yogyakarta telah berhasil Mengguncang dunia melalui kegiatan inovatif dengan mengusung tema Gen-Z Merawat Kebhinekaan.

Bung Karno pernah berkata “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari Akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,”. Rasanya para anak muda RW 09 yang terdiri dari RT 29, RT 30, RT 31, RT 32 dan RT 33 ini telah berhasil mewujudkannya dengan kolaborasi yang sangat apik dalam kepanitiaan.

Pentas Budaya Nusantara

Pentas Budaya Nusantara
Pentas Budaya Nusantara

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan fasilitas dan panggung bagi pemuda pemudi setempat, mahasiswa yang tinggal di RW 09, dan masyarakat umum untuk menyalurkan bakatnya. Kegiatan ini juga bisa menjadi jembatan memperkuat jiwa nasionalisme atau cinta tanah air dengan ‘nguri-nguri budaya’ sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Duta Damai Yogyakarta BNPT RI sebagai pemuda pelopor yang turut menjaga dan melestarikan budaya Nusantara tidak mau ketinggalan event sebagus ini. Kami mengambil peran sebagai media partner yang bertugas berpartisipasi, mendokumentasikan sekaligus publikasi selama acara berlangsung.

Saya bersama tiga rekan lainya dari Duta Damai Yogyakarta hadir dan ikut merasakan kemeriahan Pentas Budaya Nusantara. Kami disambut dengan sangat hangat oleh panitia, langit yang cerah seakan ikut merestui.

Antusiasme Penonton Pentas Budaya Nusantara
Antusiasme Penonton Pentas Budaya Nusantara

Rel kereta api jadi alas duduk ratusan penonton. Panggung acara persis di samping rel Balai Yasa yang difungsikan untuk uji coba atau latihan kereta. Pemandangan yang istimewa menurut saya. Hampir semua petugas acara juga mengenakan kostum daerah termasuk Master of Ceremony yaitu kak Syifa dan Tiara.

Turut hadir dalam malam inagurasi Sumpah Pemuda yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Bintara Pembina Dsa (Babinsa), Lurah Demangan, Ketua RW 09, bapak ibu tokoh masyarakat juga masyarakat sekitar.

Musik Keroncong Kontemporer dari Triwan Musik menggema mengajak siapapun yang mendengarnya untuk merapat ke sumber suara. Pembukaan oleh MC dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan laporan ketua panitia sumpah pemuda oleh Muhammad Fais Hakim Rasyid.

Penampilan menggemaskkan dari Mikhayla dan Morina Yuko yang membawakan lagu anak, dilanjutkan sambutan dari ketua RW 09 Triandi Kommarozaman yang mengapresiasi para pemuda RW 09 dalam merawat kemerdekan melalui kegiatan kebudayaan.

Sunu Sari Husana sebagai lurah Demangan dalam sambutannya menceritakan sejarah perjuangan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 jangan sampai dilupakan oleh pemuda masa kini.

Sedangkan MPP Gondokusuman, Guritno dalam sambutannya mendorong anak muda agar mempunyai semangat juang yang tinggi sehingga mampu mewujudkan cita-cita dari founding person negara ini.

Beragam tarian daerah mulai dari Tari Payung, Tari Mayong, Tarian Daerah Sumba NTT, Tari Manggilingan, Tarian Turuk Langgai Daerah Mentawai, Tarian Dara Cegak Kalimantan Barat, Tarian Togal Modern Daerah Maluku Utara, Tarian Daerah Papua Raja Ampat dan ditutup dengan Sendratari Roro Jonggrang yang langsung diperankan oleh pemuda-pemudi RW 09 Pengok.

Duta Damai Yogyakarta di Pentas Budaya Nusantara

Malam terasa begitu cepat berlalu, dingin terasa menyeruak ke tulang. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB dan gemuruh kembang api di langit Demangan sebagai tanda bahwa saatnya telah tiba ‘Sayonara’. Sungguh malam Minggu penutup bulan Oktober yang mengesankan. Menjaga, mempertahankan dan melestarikan Budaya Nusantara menjadi bagian paling menyenangkan yang telah dicontohkan oleh pemuda-pemudi Pengok RW 09.

Salam Budaya! Lestari Budayaku.

BACA JUGA: Upacara Kebhinekaan: Menyiapkan Pemuda Emas untuk Masa Depan Indonesia

Editor: Bennartho Denys

Share this post

Comment (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *