Webinar Kebangsaaan Hari Perdamaian Internasional
Duta Damai Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan webinar kebangsaan pada selasa, 21 september 2021. Kegiatan ini diselenggarakkan secara daring melalui aplikasi Zoom dan YouTube, yang diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa atmajaya, beberapa UKM kemahasiswaan serta, komunitas keagamaan.
Webinar Kebangsaan ini menganggkat tema “Peran Mahasiswa dalam Penanggulangan Radikalisme dan Terrorisme di Media”. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus memperingati hari perdamaian internasional yang jatuh di hari yang sama. Tema pada webinar ini diambil berdasarkan maraknya aksi terorisme, yang terlihat dari adanya perekrutan teroris menggunakkan media sosial. Oleh karena itu adanya webinar ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa supaya berperan dalam mencegah aksi terorisme dan radikalisme di dunia maya.
BACA JUGA: Ajaran Kebaikan Dalam Pepatah Minang
Webinar ini secara resmi dibuka oleh Dr.Bernadus Wibowo S M.Hum selaku koordinator pengembangan kepribadian Univesitas Atmajaya Yogyakarta, dilanjutkan dengan pemberian materi pertama oleh bapak Budi Hartawan selaku perwakilan dari BNPT . Beliau menjelaskan terkait radikalisme dan terorisme di media, mulai dari pengertian, fakta radikalisasi di kalangan generasi muda, narasi dan ujaran kebencian di tengah pandemi covid-19 hingga peran generasi muda untuk menyebarkan perdamaian.
Pada webinar ini juga turut menghadirkan pembicara ke-2 yang bernama Annisa Putri Ayudya selaku aktris dan dosen dari Universitas SAE Institute Jakarta. Beliau menjelaskan mengenai sifat radikal pada anak muda, mulai dari proses radikalisasi, faktor yang memengaruhi sifat radikal, dinamika propaganda sampai langkah praktis dalam mencegah paham radikal. Tak hanya itu, untuk memberikan keseruan dalam webinar ini, Duta Damai Yogyakarta juga menyelingkan ice breaking serta quiz berhadiah yang akan diberikan kepada pemenang baik dari peserta YouTube maupun ZOOM.
Kemudian, setelah adanya pemaparan materi dari para pembicara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama mahasiswa atmajaya. Salah Seorang mahasiswa Atmajaya menanyakan hal mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi penyebar berita-beria hoax. Selanjutnya ia juga menanyakan mengapa perempuan yang memakai cadar dan laki laki yang berpakaian seperti muhmaddiyah cenderung dijauhi oleh masyarakat?. ia juga masih menanyakan bagaimana peran mahasiswa untuk meyakinkan masyarakat supaya bisa mengubah pola pikir yang demikian. Kemudian, pertanyaan ini mendapatkan respon jawaban positif dari pembicara ke-1. Beliau menjelaskan bahwa ketika seseorang melihat negara yang mayoritas, maka mereka akan merasa lebih superior dan mereka akan cenderung lebih berani untuk melakukan gerakan yang lebih masif. Kesimpulan dari pertanyaan ini yaitu, seseorang mayoritas tidak seharusnya memberikan gambaran yang buruk terhadap agamanya. Jikalau sesorang yang mayoritas melakukan suatu hal yang buruk itu murni perbuatan mereka dan hal itu tidak berkaitan dengan agama mereka.
BACA JUGA : Ayo Kita Cegah Terorisme
Sesi Diskusi Webinar Kebangsaan
Setelah pemaparan pembicara materi pembicara kedua, webinar ini juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama mahasiswa atmajaya juga. Seorang dari mahasiswa atmajaya juga bertanya berkaitan dengan materi yang dijelaskan sebelumnya. Ia menanyakan mengenai 4 proses radikalisasi yaitu praradikalisasi, identifikasi diri, dan indoktrinisas, manakah di antara keempat faktor tersebut yang memberikan pengaruh lebih besar sehingga seseorang melakukan aksi radikalisme.
Seperti halnya pembicara pertama, pertanyaan ini juga mendapat respon dan tanggapan yang positif dari pembicara kedua. Pembicara kedua menyampaikan bahwa faktor ekonomi dan sosial adalah yang paling besar yang memengaruhi proses radikalisasi di indonesia. Hal ini bisa terjadi karena di indonesia masih banyak terjadi ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi. Selanjutnya dari Faktor sosial yaitu setiap orang memiliki perasaan ingin diterima oleh orang yang lain, hal ini akan menjadi masalah ketika lingkungan pergaulan dan hubungan intrapersonalnya punya masalah yang besar . Oleh karena itu Kesimpulan dari sesi tanya jawab ini adalah, setiap orang yang lapar akan sangat mudah untuk dikendalikan, sehingga setiap orang harus berhati hati dalam mengahadapi situasi apapun, kita harus bisa berpikir logis dan tetap menggunakkan hati nurani.
Setelah sesi pemaparan materi dan tanya jawab berlangsung, di akhir sesi moderator menyempatkan untuk berfoto bersama, tak lupa ia juga mengingatkan peserta webinar untuk bisa mengisi link presensi keikusertaan webinar supaya setiap peserta bisa mendapatkan sertifikat dan mengunggah keseruan webinar ini melalui story instagram dengan menandai akun sosial media @dutadamai.yogyakarta.
Tinggalkan Balasan