free page hit counter

Urgensi Vital Pemberdayaan & Pengabdian Masyarakat

Urgensi Pemberdayaan dan Pengabdian kepada Masyarakat

Pengabdian Masyarakat UPN "Veteran" Yogyakarta di Kabupaten Boyolali

Urgensi Vital Pemberdayaan & Pengabdian Masyarakat

Tingkat kemiskinan yang masih tinggi menjadi urgensi vital dan menimbulkan perhatian yang cukup urgen saat ini, terutama di Indonesia. Berdasarkan Tingkat http://Indek Pembangunan Manusia (IPM), yang masih rendah dan rendahnya tingkat inovasi menyebabkan rendahnya daya saing bangsa. Masalah pencegahan atau pengurangan risiko dampak bencana juga masih menonjol karena rawannya wilayah Indonesia terhadap bencana alam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu program yakni pemberdayaan dan pengabdian masyarakat.

Jika kita tidak segera menanganinya, masalah sosial kemasyarakatan yang menonjol dapat berdampak buruk bagi bangsa Indonesia di masa depan. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya), kasus terorisme, dan radikalisme masih ada di tengah masyarakat. Oleh karena itu, solusi tidak hanya harus bergantung pada pemerintah, melainkan membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan perguruan tinggi.

Pada intinya, agar program tersebut dapat terlaksana maka sebaiknya memulai dengan mengidentifikasi masalah bersama masyarakat dan mencari solusinya bersama masyarakat. Sehingga kelak di masa depan dapat menjadi sebagai penerima estafet kepemimpinan bangsa.

BACA JUGA: Meraih Keberkahan Berqurban di Hari Raya Idul Adha 1444 H

Referensi Program Kerja Demi Urgensi Vital Pemberdayaan

Beberapa program kerja yang dapat kita terapkan dalam program pemberdayaan dan pengabdian masyarakat antara lain:

  • Sekolah Inspirasi & Sekolah Alam

Baik Sekolah Inspirasi maupun Sekolah Alam menawarkan pendekatan pendidikan yang alternatif dan menyediakan pengalaman belajar yang berbeda dari pendekatan konvensional. Keduanya memiliki fokus pada pengembangan holistik siswa, pemberdayaan diri, dan pembelajaran kontekstual yang berhubungan dengan kehidupan nyata.

  • Pelatihan dan Pengembangan UMKM Desa Berbasis Digital (Pemasaran, Pengemasan, dan Desain)

Dengan adanya program tersebut, maka dapat juga memaksimalkan inovasi yang baik dengan melakukan rebranding pada pengemasan dan desain logo produk UMKM sehingga meningkatkan eksistensi UMKM secara digital dalam jangka panjang.

  • Pembuatan Video Profile UMKM Desa

Di era digital ini, peranan teknologi dalam meningkatkan pemasaran produk serta menambah nilai jual menjadi sangat penting. Itulah yang melatarbelakangi pembuatan video profile yang berfokus pada UMKM Desa. Dalam pembuatannya, dapat menggunakan platform digital seperti kanal You Tube, untuk memperkenalkan bisnis secara digital. Hal ini supaya bisa berguna dalam memberikan peluang bisnis yang lebih luas kepada UMKM.

  • Literasi Digital dan Penangkalan Hoax

Maraknya isu penipuan serta merajalelanya industri hoax Bahaya dan Ancaman Penyebar Berita Bohong di era digital seperti saat ini, maka perlu adanya langkah konkrit dalam menangkal hal tersebut. Sebagai upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi mengenai literasi digital, mulai dari manfaat literasi digital, prinsip literasi digital, tantangan literasi digital, informasi valid dan kredibel serta pencegahan hoax. Dalam hal hal ini, masyarakat diharapkan dapat lebih sadar  akan perkembangan teknologi digital serta dapat mengetahui informasi apa saja yang terdapat pada internet atau sosial media terutama pada kasus penipuan yang marak terjadi.

  • Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah

Minyak jelantah atau minyak bekas menggoreng, pada umumnya masyarakat akan membuang begitu saja ke selokan atau sungai di sekitar rumah. Hal tersebut, dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Atas dasar itulah, maka itu mengapa pentingnya agar sebaiknya tidak membuang sembarang minyak jelantah.

Dari aktivitas pemberdayaan dan pengabdian masyarakat inilah akan menjadi sarana pembelajaran, baik bagi pemuda sebagai kontributor dan juga masyarakat yang menjalankannya, sehingga dari berbagai elemennya dapat mendapatkan manfaat secara lebih berkelanjutan juga agar sama-sama menjadi kontributor yang strategis.

“Kita tidak hidup untuk diri sendiri. Kehidupan yang bermakna adalah ketika kita memberikan diri kita secara tanpa pamrih kepada pelayanan kepada sesama manusia.” – Martin Luther King Jr.

Editor:Bennartho Denys

Share this post

Comment (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *