FKPT YOGYAKARTA GELAR SEMINAR HARMONI KEMBANGSAAN UNTUK PARA GURU
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY menyelenggarakan kegiatan Integrasi Nilai-nilai Agama dan Budaya di Sekolah Dalam Menumbuhkan Harmoni Kebangsaan.
Acara ini berlangsung pada hari Kami (9 Mei 2019) bertempat di Hotel Cavinton dengan menghadirkan pembicara Dr. Amrizal selaku Inspektur BNPT, KH. Abdul Muhaimin selaku tokoh Agama dan Adat yang juga merupakan ketua FKPT periode sebelumnya, dan pembicara selanjutnya dari Kabid Agama Sosial dan Budaya FKPT yaitu M. Mustafid, S.Fil.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 guru agama ditingkat PAUD/TK, SD/MI, SMP/ MTS perwakilan dari empat kabupaten dan satu kota di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Prof. M. Mukhtasar Syamsudin, M.Hum, Ph.D selaku ketua FKPT dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara seperti ini rutin dijalankan. “Tahun sebelumnya pesertanya adalah para penyuluh agama. Tahun ini peserta kami ambil dari guru-guru agama. Hal ini didasari oleh keberadaan guru-guru yang bertanggung jawab untuk pencegahan terorisme di dalam lingkungan sekolah.”
Materi acara yang disampaikan meliputi pengenalan kebijakan dan strategi pencegahan terorisme dalam tubuh BNPT, transformasi paham radikal terorisme dan pencegahannya di lingkungan sekolah khususnya di daerah Yogyakarta, paradigma dan pembelajaran agama yang kritis, demokratis dan humanis. Tidak lupa juga materi dengan bahasan paham keagamaan dan budaya lokal sebagai sarana dalam strategi pencegahan paham radikal terorisme.
Secara paradigmatik, harmonisasi agama dan budaya akan terwujud jika pemikiran keagamaan diletakkan dalam rangka pandangan antroposentris yang meletakkan kepentingan manusia sebagai inti persiapan kehidupan. Kemanusiaan menempati posisi penting dalam setiap agama, oleh karenanya agama harus terpanggil untuk mengabdikan karya-karyanya guna menguatkan hubungan dengan Tuhan yang dikongkritkan dalam karya kemanusiaan.
Menurut KH. Abdul Muhaimin, kebudayaan masyarakat Jogja sendiri sudah berarti toleransi. Setiap hari sejak lama masyarakat sudah praktek berkelakuan sesuai toleransi.
Dalam kegiatan ini pula dilakukan praktek sekaligus pendampingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bisa dijalankan oleh para guru di sekolah masing-masing.
Menurut panitia, kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan untuk menciptakan sekaligus merawat harmoni, toleransi dan kerukunan bersama. (Min https://minigeka.com)
Comment (1)
[…] Acara ini bertajuk “Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional D.I. Yogyakarta melalui Asistensi bidang Penulisan, DKV, dan IT. Dalam Rangka Pencegahan Terorisme”. Acara ini manghadirkan beberapa narasumber yakni antara lain Direktur BNPT Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid, Dr. Suaib Tahir, Lc. MA selaku staf BNPT, Pejabat PMD dan juga pejabat dari FKPT. […]