free page hit counter

Kebiasaan-Kebiasaan Yang Perlahan Menghancurkan

Kebiasaan-Kebiasaan Yang Perlahan Menghancurkan

Contents

Hindari Kebiasaan-kebiasaan Yang Perlahan Menghancurkan Kamu

Sudah masuk bulan dengan akhiran ber, itu artinya tinggal hitungan pekan kita akan berganti tahun. Kira-kira sudah sejauh mana perkembangan dari resolusi yang sudah kamu buat awal tahun kemarin? Semoga tidak lagi hanya berakhir sebatas wacana. Jika memang ternyata masih dalam tahap mengusahakan, tidak apa, yuk mumpung masih ada waktu. Jangan sampai waktumu justru kedistrak sama kebiasaan-kebiasaan yang perlahan menghancurkan.

Ngeri sekali. Kenyataannya memang demikian. Sering kali tanpa sadar kita terlena pada kebiasaan-kebiasaan remeh yang ujungnya menghambat produktifitas. Padahal kebiasaan itu tampak seperti hal biasa saja. Bahkan hadirnya tidak tampak menganggu. Tidak membuat candu hanya saja perlahan bisa menjadi bom waktu.

Kebiasaan-kebiasaan yang perlahan bisa menghancurkan dirimu tanpa kamu sadari itu bisa berbentuk kesenangan sesaat. Juga bisa hal yang benar-benar kamu sepelekan sebelumnya.

Kebiasaan Pertama adalah Begadang

Siapa sih yang enggak pernah begadang? Yakin deh kamu pasti juga pernah begadang. Meski tidak sering pasti setiap orang pernah begadang.  Kalau aktivitas ini cuma sesekali saja tidak masalah. Namun kalau jadi kebiasaan, ini yang bahaya.

Mengerjakan tugas atau lembur sering kali menjadi alasan kenapa orang terbiasa begadang. Bahkan tidak sedikit yang memang sudah niat begadang untuk menuntaskan banyak hal dengan alasan kalau kerja malam lebih konsen. Ada pula orang yang begadang hanya demi kesenangan sesaat, misal party atau marathon nonton drama. Tentu kalau cuma sekali tidak apa, namun kalu berulang bahkan candu begadang maka alamat akan menimbulkan masalah kemudian hari.

Kebiasaan begadang terus-terusan dengan alasan apa pun sangat tidak dianjurkan. Sebab begadang bisa membuat kita tidak produktif dan juga gampang sakit. Orang yang ngakunya mau begadang demi lembur kerjaan lama-lama justru akan tidak produktif karena tubuh kelelahan. Belum lagi mudah sakit karena tubuh kurang istirahat.

Kebiasaan kedua, Selalu bilang “Ya”

Kebiasaan satu ini memang sangat mengerikan namun juga tidak kita sadari. Apalagi bagi yang punya sifat tidak enakan. Selalu menjawab “ya” untuk semua permintaan bukanlah hal keren. Ini justru menjadi salah satu kebiasaan-kebiasaan yang perlahan menghancurkan bahkan dari dalam. Memang susah kalau sudah sifat tapi kamu juga harus tegas untuk berubah.

Dengan kamu bilang ya untuk segala hal tidak lantas membuatmu jadi paling istimewa. Hal ini justru membuatmu terlihat gampangan dan tidak ada nilai. Memang benar membantu orang lain itu baik tapi sesekali kamu boleh bilang tidak jika memang keadaan mengharuskanmu demikian. Misal, kamu selalu bilang ya kepada teman yang ingin nebeng karena melihat temanmu tidak punya kendaraan. Tapi suatu hari temanmu ini ingin nebeng namun jaraknya cukup jauh dan tidak searah denganmu. Padahal saat bersamaan kamu harus segera sampai stasiun biar tidak ketinggalan kereta. Maka kamu bisa jawab tidak. Tidak perlu kamu memaksa jawab ya boleh hanya demi membantu atau alasan lainnya.

Buat kamu yang tidak bisa menjawab tidak cobalah untuk memperbaiki diri. Tidak apa-apa untuk tidak selalu menjawab “ya”. Kamu punya hak menerima atau menolak. Kita terlahir sama kok. Yuk mulai berani untuk bilang tidak jika memang kita tidak menginginkannya.

Kebiasaan Ketiga, Kerajinan Cek Sosial Media

Youtube, Facebook, X, instagram, tik tok, semua aktif dan selalu menarik buatmu. Itu hal wajar kok. Punya sosial media di zaman ini sungguh sangat wajar. Tidak wajar itu kalau sosial media malah jadi hal yang menghambat produktifas kamu. Kok bisa?
Hayo ngaku siapa yang sebelum tidur atau setiap bangun tidur hal pertama yang dilakukan ngecek sosial media? Nah sebenarnya ini kebiasaan-kebiasaan yang menghancurkanmu. Selalu cek sosial media kadang bisa ngabisin waktu dan bikin overthinking. Apalagi kalau sering-sering. Kalau sesekali tidak apa. Kalau sering itu yang akan membuat kamu tidak fokus.

Sosial media itu racun. Bilangnya cuma mau cek tik tok lima menit, ujungnya dua jam itu pun masih kurang. Manusiawi sih manusiawi tapi ngeri. Yuk mumpung masih ada waktu, bijak-bijak aja bermain sosial media. Enggak perlu uninstal, cukup kasih porsi saja.

Kebiasaan keempat, Berani Utang

Selalu punya keinginan belanja atau memiliki barang lucu kadang kala menjadi boomerang. Tidak masalah jika finansial kuat dan aman sejahtera, jika sebaliknya. Sayang sering kali kita terlena ingin memiliki sesuatu namun belum ada uang, akhirnya berani utang atau pakai payletter dengan jaminan gaji berikutnya. Benar saja gaji berikutnya mampu menutup utang yang lalu. Akhirnya keterusan dan selalu menggampangkan utang.

Meski terkesan nominal kecil dan mampu melunasi tepat waktu, nyatanya kebiasaan utang ini bisa menghancurkan kamu lho. Awalnya sih kecil-kecil saja, nyatanya berani utang itu candu. Apalagi kalau sudah sering, malah bisa jadi habit kebiasaan.

Utang itu dasar hukumnya boleh tapi wajib mengembalikan dan mencatatnya. Meski begitu janganlah untuk menggampangkan utang. Atau justru niat tidak mengembalikan utang dengan alasan hanya nominal ribuan. Kalau tidak dikembalikan maka urusannya rumit, bukan hanya di dunia tapi juga akhirat. Ngeri.

Dari keempat kebiasaan-kebiasaan yang perlahan menghancurkan ini, kamu paling dekat yang mana? Semoga enggak ada ya. Kalau misal terindikasi ada kebiasaan kamu, cepat-cepat moveon. Jangan lagi-lagi kamu lakukan. Biar hidupmu tenang tanpa beban.

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *