free page hit counter

The Last of Us Bukan Sekadar Film Zombie-zombie-an

The Last of Us

The Last of Us Bukan Sekadar Film Zombie-zombie-an

Rabu (8/2) malam tepatnya saya baru selesai menonton alur cerita kisah ‘The Last of Us‘. Tapi yang versi di game ya ingat! Memang yang serial masih belum selesai tayang di HBO. Tapi karena saya penasaran dengan alur ceritanya mungkin saja antara game dan film ada kemiripan. Jadi saya memutuskan untuk menelusurinya via YouTube. Dan ternyata ketemu penggalan khusus alur ceritanya saja.

Saya perhatikan memang tidak sama persis kejadian yang ada di film dengan game, namun penokohan kurang lebih sama. Pertama ada sosok Joel sebagai seorang ayah yang kehilangan anaknya saat wabah zombie jamur yang katanya dari Indonesia ini menyebar. Nah, akibat kesemerawutan itu Joel harus kehilangan anaknya karena ditembak seorang tentara yang berniat memusnahkan penduduk secara membabi buta demi mencegah penularan virus jamur zombie tersebut.

Joel dan Putrinya, Sarah
Joel dan Putrinya, Sarah

Iya, singkat cerita Joel beberapa tahun kemudian sudah menempati shelter pertahanan yang berisi beberapa manusia yang masih survive dari ganasnya serangan virus zombie ini. Iya, suatu ketika Joel beserta partner hidupnya, Tess, memutuskan untuk keluar dari base yang selama ini mereka tinggali. Tujuannya yakni untuk menemukan adik dari Joel yang selama ini berpisah usai wabah merebak.

Mulai dari sini, kemudian Joel bertemu dengan sosok Ellie yang merupakan bocah yang kebal terhadap serangan virus zombie. Ia pernah digigit saat usia masih 14 tahun, namun Ellie tidak pernah menerima efek samping apapun justru ia kebal dan beberapa kali zombie yang mengigitnya tak bisa mengubahnya menjadi tidak sadar. Alhasil, Ellie diharapkan oleh kelompok bernama Fireflies untuk menjadi vaksin demi menyelamatkan umat manusia.

BACA JUGA: Definisi Cinta dalam Drama ‘Alchemy of Souls’

Perjalanan pun dimulai karena Ellie harus dibawa ke laboratorium yang jaraknya cukup jauh melintasi batas negara. Berbagai rintangan hingga maut pun menghampiri perjalanan mereka, tepatnya saat Tess menjadi korban gigitan zombie yang akhirnya harus mengorbankan diri dengan cara bunuh diri demi menyelamatkan Joel beserta Ellie.

Kendati Tess sudah tiada, Joel dan Ellie tetap melanjutkan perjalanan terjal mereka berdua. Di sinilah hubungan batin mereka kian erat sampai akhirnya ketika Joel akan menyerahkan Ellie menuju laboratorium, ia berubah pikiran. Pasalnya, nyawa Ellie terancam bila jamur di dalam tubuhnya diambil. Sementara ikatan antara Joel kepada Ellie sudah begitu erat.

Tak kuasa Joel pun memutuskan menyelamatkan Ellie dengan cara nekat. Ia menghabisi sebagian besar pasukan Fireflies yang tersisa termasuk Marlene, sahabatnya sendiri. Lantas Joel memilih menghabiskan waktu hidupnya bersama Ellie dan adiknya Tommy di shelter baru.

Namun, kisah tidak hanya sampai di sini. Selepas peristiwa pembantaian itu, Abby, anak dari dokter yang dibunuh Joel saat hendak menyelamatkan Ellie pun ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Joel pun dijebak dan akhirnya harus tewas di tangan Abby.

Amarah pun muncul di benak Ellie. Kendati hubungan Ellie dan Joel sempat merengang, itu semenjak Ellie tahu rahasia soal Joel yang memilih menyelamatkannya di laboratorium, padahal sejatinya Ellie tidak setuju dengan keputusan Joel. Ellie merasa ia perlu berkorban demi menyelamatkan lebih banyak nyawa dari ancaman virus berbahaya, akan tetapi Joel punya pilihan lain dengan menyelamatkan Ellie karena sudah memiliki ikatan seperti halnya dulu ia pernah trauma akibat kehilangan putri semata wayangnya.

Ellie (kiri) & Abby (kanan)
Ellie (kiri) & Abby (kanan)

Lantas Ellie berniat membalas dendam kepada Abby. Pada percobaan pengejaran yang pertama Ellie gagal melakukannya. Di sana ia berpikir untuk tidak meneruskan misinya karena kini ia sudah memiliki kehidupan yang baru bersama Dina.

Kendati begitu, Ellie masih belum bisa melupakan perbuatan Abby yang begitu kejam menyiksa Joel hingga tewas. Apalagi Tommy, adik Joel, sempat menyambangi Ellie perihal kelanjutan misi mereka, namun waktu itu Ellie masih bimbang dan justru membuat Tommy kesal.

Bayangan Joel terus membayangi Ellie setelahnya. Sehingga Ellie memutuskan pergi untuk mencari keberadaan Abby. Di sisi lain Abby beserta partnernya justru harus tertangkap oleh sekawanan penjahat dan mereka dikurung serta disiksa hingga nyaris tewas.

Pada waktu yang bersamaan Ellie akhirnya menemukan posisi Abby dan menyelinap serta sempat berkelahi hebat dengan kelompok penjahat tersebut. Namun, berkat kepiawaian tempurnya Ellie sanggup menerobos masuk ke benteng pertahanan penjahat tersebut. Sampai kemudian ia menemukan Abby dalam kondisi memprihatinkan di pinggir laut dengan partnernya.

Tubuh Abby digantung dan diikat di sebuah tiang dan dibiarkan di sana sepanjang hari setelah disiksa habis-habisan. Ellie yang menemukan itu pun langsung melepaskan Abby. Semula Ellie tak kuasa membalas dendam kepada Abby, namun karena amarahnya seketika muncul tatkala teringat kematian Joel, ia pun menantang Abby di sana.

Bentrok keduanya pun tak terhindarkan. Baik Ellie dan Abby benar-benar terluka parah hampir sama seperti pertempuran yang pertama. Namun, kali ini di saat Ellie punya kesempatan membalaskan dendamnya kepada Abby dia justru teringat sosok Joel yang begitu sayang kepadanya. Entah apa yang dipikirkan Ellie saat itu, ia begitu saja menyuruh Abby pergi bersama rekannya tadi. Di sinilah akhir ceritanya kalau merujuk versi game.

Zombie di The Last of Us
Zombie di The Last of Us

Terlepas dari alur cerita yang saya buat seingatan saja, saya lebih ingin merefleksikan kisah ini ke dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana hubungan antara rasa cinta dan benci seolah tak dapat dipisahkan. Ketika seseorang mengenal cinta besar kemungkinan pula ia akan mengenal rasa benci.

Itu hal yang lumrah menurut saya, terkadang ketika proses belajar kita sering melakukan kesalahan. Kadang tidak bisa membedakan antara satu entitas dengan entitas lainnya perihak ketidaktahuan. Keputusan Joel untuk tidak mengorbankan Ellie bisa dipahami, begitu pula keputusan kelompok Fireflies untuk menemukan vaksin demi menyelamatkan umat manusia. Rasanya cukup sulit untuk menentukan mana yang benar atau salah dalam situasi ini.

Yang jelas dalam cerita ini memang digambarkan semua tokoh utamanya punya sisi brutal dan emosional. Sehingga segala keputusan dibuat seolah hanya mengikuti nafsu amarah hingga kemudian menimbulkan dendam.

Posisi Joel memang serba salah, ia tak bisa melepaskan ikatan dengan Ellie yang selama ini sudah terbentuk kuat. Sedangkan di sisi lain ia juga perlu melihat nasib banyak orang yang membutuhkan vaksin virus zombie tersebut. Namun, apa daya Joel juga seorang manusia ia tak kuasa melakukan sesuatu yang menyalahi bisikan hatinya. Ia memilih menyelamatkan Ellie meski dengan cara yang tidak pantas yakni menghilangkan nyawa banyak orang.

Andai dalam cerita ini semua orang bisa berpikir secara rasional tanpa mudah merenggut nyawa manusia, mungkin akan lain. Tetapi kembali lagi, ini kan cerita atau kisah aksi maka sudah sepatutnya dibawakan secara brutal, sadis serta penuh adrenalin demi memanjakan para penggemarnya. Sekian dan terima kasih.

 

 

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *