Hari Anak Nasional Untuk Siapa?
Contents
Peringatan Hari Anak Nasional
23 Juli 2024 kemarin kita memperingati hari anak nasional. Dari yang saya baca, peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak. Hak anak di sini meliputi hak hidup, hak tumbuh, hak berkembang dan hak berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Sampai di sini kita sepakat.
Selanjutnya, sudahkah tujuan itu terealisasikan? Agaknya masih jadi cita-cita panjang, mengingat pemenuhan hak-hak anak itu masih jauh dari pemerataan. Belum lagi kenyataan banyak kita dengar berita tidak enak tentang kejahatan yang melibatkan anak-anak. Entah si anak menjadi pelaku atau korban. Sebuah fakta yang tidak bisa kita anggap remeh.
Sejauh ini sudah sampai mana pengaruh hari anak nasional ini? Apakah dengan adanya peringatan ini lantas membuat hari anak-anak kembali cerah? Mungkin iya mungkin juga tidak.
Perayaan Penuh Gempita
Seperti yang kita sering lihat, setiap perayaan akan ada perayaan dengan gegap gempita. Tapi biasanya hanya pas hari itu saja. Pas momentnya tiba, kita sibuk merayakan bahkan mempersiapkannya dengan sangat meriah. Setelahnya kita seolah lupa ada hari itu dan kembali sibuk dengan kesibukan sehari-hari. Tidak jarang kembali pula memarahi atau memberi banyak beban pekerjaan pada anak-anak.
Sudah fitrahnya seorang anak itu manja dan senang bermain. Sayangnya justru orang dewasa sering merampas masa itu. Anak-anak dipaksa dan terpaksa ikut geger dalam dunia orang dewasa. Standardisasi dari orang dewasa sering kali membuat anak tertekan. Anak harus bisa ini, anak harus bisa itu. Anak harus baik di sini. Harus baik di situ. Tanpa sadar bahwa kita orang dewasa dulunya jugalah anak-anak yang sering salah dan butuh banyak waktu bermain.
Tujuan Hari Anak Nasional
Kalau hari anak nasional ini tujuannya untuk anak-anak maka mari kita tengok lagi apa yang sudah kita dan anak-anak kita lakukan. Hari anak nasional sejatinya hanyalah hari peringatan. Hak dan kewajiban seharusnya dijalankan pada setiap hari. Karena sifatnya hanya perayaan maka boleh kita rayakan, tidak pun tidak akan menjadi soal.
Jadi kalau ada hari anak nasional dan itu membebani anak-anak, misal anak-anak harus dipaksa tampil di panggung, sebaiknya tidak usah. Karena biasanya pada moment ini akan dibuat kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak. Lomba-lomba paling sering. Lomba menggambar, mewarnai, pidato, tari, menyanyi dan lain sebagainya.
Kalau kegiatan itu membuat anak bahagia, kenapa tidak kita sering-sering mengadakannya tanpa harus menunggu 23 Juli? Tapi kalau kegiatan ini merepotkan juga membebani, kenapa harus memaksa?
Semoga kita semua semakin sadar bahwa kebahagian anak-anak adalah yang utama. Mengusahakan kebahagiaan anak adalah kewajiban orangtua. Sementara anak punya kewajiban lain, yaitu berbakti kepada orangtua.
Pada moment ini mari kita bersama kembali mengingat dan menempatkan diri pada posisi masing-masing. Peluk anak-anak kita dan bisikan pujian di telinganya. Pupuk kuat harapannya dan jangan menjadi orang yang mematahkan sayapnya. Semoga dengan perayaan ini semua pihak akan kembali fokus untuk bahagia.
Tinggalkan Balasan