Hari Pertama Masuk Sekolah
Contents
Hari Pertama Masuk Sekolah
Agaknya beda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan hari pertama masuk sekolah tahun ini nyaris tidak ada kehebohan atau masalah pelik. Semoga memang demikian adanya. Ini jauh beda dengan tahun yang sudah-sudah, kita sering mendengar ada saja berita kurang enak.
Benar adanya jika pengalaman adalah guru yang berharga. Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah maka tahun ini tidak banyak kendala pada moment hari pertama masuk sekolah. Pihak sekolah, orang tua dan murid kompak aman damai tidak tantrum. Paling satu dua saja alias segelintir kecil yang belum siap dengan hari baru ini.
Di tempat saya, semua berjalan dengan baik dan tertib, nyaris tidak ada kendala. Bahkan anak-anak yang baru pertama kali sekolah juga begitu antusias. Semangat terpancar dari wajah-wajah generasi cilik. Saat melihat itu seolah saya bisa menerka secerah apa masa depan nanti.
Belajar Dari Sejarah
Namun sayangnya, sedikit kecolongan kalau tidak mau bilang kesengajaan. Ternyata belajar dari masa lalu itu harus terus berlanjut, bukan cuma sekali saja. Belajar dari yang sudah-sudah, sudah sering diingatkan untuk tidak perlu posting foto anak dengan jelas menyebutkan sekolahnya atau atribut sekolah. Hal ini berbahaya bagi si anak. Namun tetap saja ada orangtua yang terang benderang memposting poto anak berikut kelas dan alamat lengkap sekolah. Kalau perlu tag lokasi. Hal ini seharusnya kita hindari.
Sebenarnya paham sih kenapa ada orangtua yang demikian kurang peduli atau tepatnya tidak memahami arti privasi anak. Saya yakin orangtua wali murid hanya ingin mengabadikan moment hari pertama masuk sekolahnya anaknya. Tidak ada niatan lain apalagi berlebihan. Orangtua itu sejatinya senang mengabadikan moment, terutama yang berlabel pertama; pertama jalan, pertama berdiri, pertama masuk sekolah dan lain sebagainya. Masalahnya mereka tidak paham bahwa membocorkan informasi si anak bisa mengundang kejahatan. Hal ini perlu edukasi lagi dan lagi. Karena bisa jadi orangtua pun tidak merasa sedang membocorkan apapun.
Otak Penjahat Adalah Jahat
Yang perlu kita ingat, penjahat punya berbagai cara bahkan kadang lebih pintar dari korban. Banyak penjahat terutama kasus penculikan anak itu beraksi ya mula-mula melalui riset sosial media. Sangat mudah mengetahui mana anak kita, dimana sekolah anak kita dan hal lain sebagainya hanya dari ketikan kita di sosial media. Padahal niat awal kita cuma mau mengabadikan moment.
Yang menggemaskan, sekarang ada era twibbon. Hari pertama masuk sekolah harus memposting foto anak di sosial media dengan twibbon yang sudah disiapkan. Dan ternyata twibbon yang ada mencantumkan nama sekolah dan alamat lengkapnya. Ya sudahlah, ini namanya kita sedang memberi umpan.
Kalau Anda merasa postingan ini bermanfaat, semoga Anda segera menghapus postingan anak yang menunjukkan identitas lengkapnya.
Silakan Posting Jika Bermanfaat
Jadi sebenarnya posting poto anak itu boleh tidak? Sekali lagi itu kembali kepada masing-masing individu. Penting atau tidak? Bermanfaat atau tidak? Pelu atau tidak? Kalau merasa penting, bermanfaat dan juga perlu maka posting saja tapi ingat jangan sampai membocorkan identitas pribadi atau memberi clue. Ingat saja bahwa penjahat ada di mana-mana, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga anak-anak kita sendiri??
Jangan lupa juga tanyakan ke anaknya apakah berkenan poto dia kita upload. Jika tidak berkenan maka tidak perlu upload. Kalau berkenan maka upload saja poto yang baik-baik. Jangan sampai memposting poto yang akan membuat si anak sedih atau jadi bahan olok-olokan. Meski Anda iseng upload dengan dalih bercanda.
Tinggalkan Balasan