Idul Qurban Di Masa Pandemi, Korban Apa?
Contents
Semua orang tahu betapa sulitnya kondisi hari ini, sudah setahun lebih masyarakat Indonesia berjuang untuk pulih dan bangkit dari pandemi covid-19. Melandainya kasus positif virus SARS-CoV-2 menjadi sebatas mimpi ketika muncul varian baru di Indonesia bernama Delta yang penyebaranya jauh lebih cepat dari sebelumnya. Varian baru inilah yang menjadi penyebab meroketnya kasus covid-19 pasca libur lebaran idul fitri 1442 H di Indonesia. Bahkan sampai idul Qurban hari ini.
Masyarakat menjadi panik, apa lagi adanya simpang siur kabar mengenai khasiat susu beruang yang konon mampu menyembuhkan covid-19, sehingga muncul fenomena panic buying. Persis saat langkanya masker medis tahun lalu. Kondisi menjadi semakin mencekam ketika rumah sakit kolaps. Pasien covid-19 banyak yang meregang nyawa. Stock oksigen langka, ambulan yang tidak pernah berhenti lalu lalang. Tenaga medis yang kewalahan karena saking banyaknya kasus baru mulai dari anak-anak sampai orang tua.
Mengutip portal pemerintah covid19.go.id menyebutkan bahwa update kasus covid-19 pada Minggu, 18 Juli 2021 yaitu kasus positif sebanyak 2.877.476, sembuh sejumlah 2.261.658 dan pasien meninggal sebanyak 73.582.
Dalam kondisi seperti ini, tidak cukup jika hanya mengandalkan pemerintah saja. Perlu dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk bersama mengatasi pandemi.
Gotong Royong Tradisi Indonesia
Rabu, 7 Juli 2021 Mata Najwa mengangkat tema “Warga Bantu Warga” menghadirkan berbagai inisiator berbagai gerakan untuk saling membantu sesama di masa pandemi. Seperti gerakan solidaritas sejuta tes antigen dan oksigen untuk Indonesia oleh Alif Iman Nurlambang yang meminjamkan tabung oksigen bagi warga yang membutuhkan di tengah langkanya oksigen.
Ada juga seorang Ketua RW di Bilangan, Cilandak, Jakarta Selatan bernama Punjul Budiono memiliki inisiatif mengubah rumah tidak berpenghuni menjadi tempat isolasi mandiri, untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di tingkat desa. Relawan gerakan warga bantu warga, Muhammad Alfatih Timur menjelaskan melalui website wargabantuwarga.com semua orang bisa berbagi informasi mengenai fasilitas kesehatan dan alat kesehatan covid-19. Seperti tempat pengisian tabung oksigen, lokasi vaksin, nomer penting rumah sakit dan sebagainya. Selain itu, juga bisa tergabung menjadi relawan di gerakan warga bantu warga.
Pamflet-pamflet open donasi juga semakin masif berseliweran di media sosial, seperti Duta Damai Dunia Maya Regional Daerah Istimewa Yogyakarta lakukan berupa “Patroli Damai”. Kegiatan ini mengajak semua pihak untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu para penyintas covid-19. Info selengkapnya mengenai donasi bisa lihat di instagram @dutadami.yogyakarta.
Pandemi Covid-19 secara nyata tidak hanya menyerang sisi kesehatan manusia, tetapi juga menguji sisi kemanusiaan. Bagaimana seseorang bisa peduli terhadap dirinya sendiri juga turut menjaga orang-orang di sekitarnya, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Karena setiap nyawa itu sangat berharga.
PPKM Pada Saat Idul Qurban
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeluarkan instruksi No. 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 (PPKM Darurat) untuk daerah Jawa dan Bali yang berlaku mulai 3 Juli sampai 20 Juli 2021 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Qurban.
Untuk kedua kalinya umat muslim merayakan Idul Qurban di masa pandemi. Harapan kasus covid-19 melandai ternyata masih menjadi angan-angan di tahun ini. Membayangkan gema takbir memenuhi jalanan, atau fenomena obor berjalan menjangkau setiap sudut desa terpaksa harus tahan agar semua tetap aman dan baik-baik saja.
Dalam kondisi darurat seperti ini segala sesuatu yang menjadi pertimbangan utama adalah keselamatan nyawa. Perayaan hari raya Idul Qurban tetap bisa terlaksana dengan tetap menjaga keamanan bersama. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran No. 17 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M di wilayah PPKM darurat.
Dengan mengacu surat edaran dari Menag tersebut, umat muslim yang masuk wilayah PPKM darurat yaitu Jawa dan Bali serta luar wilayah PPKM darurat yang masuk zona merah atau orange untuk melaksanakan takbiran dan shalat Idul Qurban di rumah masing-masing. Pemerintah tidak melarang beribadah tetapi justru menganjurkan umat beragama untuk beribadah serta mendoakan keselamatan Indonesia dan dunia agar segera terbebas dari pandemi covid-19. Karena beribadah dari rumah tidak mengurangi esensi dari keistimewaan hari raya Idul Adha itu sendiri.
Memaknai Idul Adha 10 Dzulhijjah
Hari raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Hari raya ini diawali dengan dua puasa sunah yaitu puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bulan Dzulhijjah menjadi bulan yang istimewa karena banyak keutamaan dan amalan agung dalam Islam. Seperti hari Arafah, haji dan umrah, Idul Adha dan menyembelih hewan qurban yang tidak ada di luar bulan ini (Asiyah, 2016:132)
Penyembelihan hewan qurban terjadi setelah shalat Idul Adha. Di Indonesia umumnya yang menjadi hewan qurban yaitu sapi dan kambing. Sapi maksimal untuk 7 orang sedangkan kambing hanya untuk satu orang. Bagi orang yang mampu maka berkurban menjadi suatu anjuran (Sunnah muakkad) yang artinya apabila tidak dilakukan menjadi kurang baik.
Berkurban merupakan salah satu bentuk kesetiaan atau mengandung makna suatu kebaktian atau ketaatan. Dalam momentum Idul Qurban ini umat muslim hewan qurban sebagai wujud ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Seperti dalam Qur’an Surat As-Saffat ayat 102-107 tentang pengorbanan Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putra yang sangat ia yaitu Ismail. Sebagai wujud ketaqwaan Ibrahim kepada Allah maka ibrahim tetap melakukan tindakan yang mengiris hatinya itu. Tetapi akhirnya Tuhan mengganti Ismail dengan seekor domba. Sungguh mulia manusia di sisi Tuhan, sehingga tidak boleh ada manusia yang dikorbankan termasuk nilai-nilai kemanusiaan.
Hikmah Dari Qurban
Ada banyak hikmah di balik anjuran qurban. Kurban dari segi moral maka setiap orang bisa berkurban sebagai perwujudan makhluk sosial yang saling membantu sesama. Sementara dalam hukum Islam, berkurban adalah perwujudan meneladani nabi. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.
Tuhan menilai qurban kita bukan dari seberapa banyak dan besar yang bisa dikurbankan tetapi dari ketakwaannya. Sehingga seorang yang tidak mampu untuk menyembelih Kurban karena tidak mampu maka tidak sedikitpun mendapatkan kekurangan di sisi Tuhan.
Dan hari ini kemanusiaan kita teruji, mengorbankan egoisme diri karena kondisi darurat seperti ini tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Banyak tangan terkulai lemas menunggu uluran tangan kuat untuk membantunya bangkit dan berdiri. Indonesia dalam sejarahnya merupakan negara dengan predikat juara dalam hal gotong royong. Indonesia pasti bisa pulih. Ketika salah satu gejala covid-19 adalah hilang rasa, semoga tidak dengan kemanusiaan kita. Pernyataan dengan empati itu cinta yang akan terus tumbuh di dalam jiwa.
Comment (1)
[…] Baca juga Idul Qurban Di Masa Pandemi, Korban Apa? […]