Filosofi Lilin Dalam Memberi Terang
Filosofi Lilin – berangkat dari pengalaman ketika saya menggunakan lilin untuk berdoa dan saat listrik di rumah padam, ternyata saya juga mengamati bahwa lilin adalah tanda pengharapan. Ketika saya berdoa, lilin tersebut membantu saya mencapai keheningan dalam percakapan saya dengan Dia. Lilin tersebut mempunyai banyak arti dan nilai. Begitu juga saat dalam keadaan listrik mati. Bahkan, saat ini masih banyak saudara kita yang masih menggunakan lilin sebagai sumber penerangannya.
Makna Sebatang Lilin
Kita bisa menangkap banyak makna dari mengamati lilin. Maknanya sangat dalam bagi kehidupan kita bersama. Pertama, lilin yang terbakar bisa berarti bahwa dalam kehidupan, kita akan berjuang dan berkorban untuk mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan. Kita harus siap menerima perihnya perjuangan untuk sebuah tujuan baik dalam hidup. Dapat juga kita mengartikan bahwa ketika menjalani suatu profesi atau kegiatan, sebaiknya menerima dan mengerjakannya dengan penuh dedikasi dan rasa ikhlas.
Baca juga Konsep Perdamaian
Kedua, ketika dalam kegelapan (mendapat persoalan hidup yang berat) sebaiknya kita tidak hanya diam dan mengeluh, tetapi mencoba peluang baru supaya menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan dan masalah hidup, juga sebagai pengalaman bagi kita.
Ketiga, ketika kita mengetahui bahwa lilin dapat menjadi benda yang bermanfaat. Kita sebagai manusia juga harusnya mampu bermanfaat berdampak bagi sesama. Baik itu lewat tutur kata atau tindakan di dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi Penerang Layaknya Lilin
Seperti filosofi “Urip iku Urup” yang berarti hidup itu nyala seperti lilin. Filosofi Lilin walaupun kecil mampu menghasilkan cahaya untuk menerangi sekitarnya. Begitu pun kita, sebaiknya kehidupan kita yang sementara ini penuh perbuatan baik baik dalam interaksi dengan orang-orang di sekitar atau dengan lingkungan tempat kita hidup.
Baca juga Urip Iku Urup
Mulai dari upaya yang sederhana, kita dapat menjadi lilin-lilin kecil bagi dunia. Kita dapat memulai menyapa dengan senyuman untuk orang-orang yang kita temui, mulai mau menolong dengan teman terdekat yang membutuhkan bantuan, dan menjalin kerukunan antarumat manusia. Kiranya kita dapat menjadi lilin-lilin kecil yang mengisi kehidupan dengan hal yang bermanfaat.
Tinggalkan Balasan